REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Banjir dilaporkan terjadi di sejumlah titik wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Rabu (26/4/2023). Menurut Bupati Bandung Dadang Supriatna, salah satu faktor pemicu banjir ini terjadinya sedimentasi di hilir aliran Sungai Citarum.
“Hulu (Citarum) agak relatif terkendali, mulai diperbaiki resapan dan sebagainya. Ke hilir harus disikapi. Pada dasarnya terjadi sedimentasi tanah di hilir,” kata Bupati, saat meninjau proses evakuasi longsoran di wilayah Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Kamis (27/4/2023).
Bupati mengaku akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk penanganan sedimentasi di aliran Sungai Citarum. Bupati mendorong pengerukan sedimen di hilir Sungai Citarum.
Keberadaan Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung, yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jabar, diharapkan dapat membantu upaya penanganan permasalahan banjir di wilayah Kabupaten Bandung.
Pada Rabu (26/4/2023), Bupati mengatakan, terjadi bencana di sejumlah titik wilayah Kabupaten Bandung. “Berawal dari kejadian angin puting beliung di Pasirjambu, Bojongsoang, dan Rancaekek. Kejadian banjir rutin, paling besar banjir di Majalaya dan sekitarnya,” kata dia.
Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, kejadian banjir dilaporkan, antara lain di wilayah Desa Bojongmanggu, Kabupaten Pameungpeuk, dan di Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari. Banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah Dayeuhkolot, Ibun, serta di Majalaya.
Selain itu, dilaporkan kejadian longsor. Berdasarkan informasi BPBD Provinsi Jabar, longsor terjadi di wilayah Kampung Sanding, Desa Sindangsari, Kecamatan Paseh, di mana ada sejumlah motor yang tertimbun longsoran.
Bencana longsor juga dilaporkan terjadi di wilayah Desa Patrolsari dan Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari. Dikabarkan ada dua rumah yang terkena longsoran. Bupati mengaku akan membuat kajian terkait titik-titik curam di wilayah Kabupaten Bandung yang rawan longsor.