Kamis 12 Jun 2025 11:49 WIB

Sungai Citarum di Bandung Barat jadi Langganan Penumpukan Sampah

Sungai Citarum itu akan dipenuhi sampah di sore hari terdorong dari wilayah hulu

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Sampah Menumpuk di Aliran Sungai Citarum, Jembatan BBS, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (12/6).
Foto: Ferry Bangkit
Sampah Menumpuk di Aliran Sungai Citarum, Jembatan BBS, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (12/6).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG -- Sungai Citarum yang masuk kawasan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat kembali menjadi sorotan publik karena masalah pencemaran lingkungan. Sungai itu seolah berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah.

Seperti yang terpantau pada Kamis (12/6) di sekitar Jembatan Babakan Sapan (BBS), Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Sampah berbagai jenis seperti plastik, limbah kain, furnitur bekas hingga gulma eceng gondok tampak jelas di permukaan air.

Baca Juga

"Tiap hari juga ada kalau sampah mah kalau di sini. Saya setiap hari soalnya di sini mungut sampah," ujar Ade Taryo (48), pemungut sampah di Sungai Citarum.

Menurutnya, sungai di bawah Jembatan BBS ini diibaratkan seperti terminal. Sebab, tumpukan sampah yang merupakan kiriman dari hulu akibat terdorong derasnya aliran sungai saat hujan deras itu biasanya terhenti dulu di kawasan tersebut.

"Kalau ada hujan, air deras biasanya pada datang sampah baru. Terus biasanya sampah kalau airnya deras yang di sini (Jembatan BBS) ke bawa lagi ke hilir," kata Ade Taryo.

Namun ketika aliran air sedang tidak deras, sampah yang sudah berada di hilir itu akan terbawa lagi oleh angin kencang ke wilayah sungai di Jembatan BBS. "Kalau airnya gak deras, sampah dari hilir biasanya kebawa lagi ke sini sama eceng gondok karena angin kencang," katanya.

Sementara itu Dido (34), salah seorang pedagang di kawasan Jembatan BBS mengatakan, biasanya Sungai Citarum itu akan dipenuhi sampah di sore hari karena terdorong dari wilayah hulu. "Biasanya sore suka banyak sampah, ini lagi lumayan gak terlalu banyak karena udah terdorong ke hilir. Nah biasanya kalau ada angin kencang dari hilir itu kebawa lagi ke sini," kata Dido.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement