REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat kembali melakukan perbaikan jalan. Perbaikan jalan rusak yang mulai dilakukan pada H+10 Lebaran 1444 H ini mencapai panjang 224 km.
Sebelumnya, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang ini telah memperbaiki jalan rusak sepanjang 130 km dari 26 paket. Perbaikan jalan dilakukan pada H-10 menuju lebaran. Kondisinya, sekarang sudah kembali mulus.
Menurut Kepala Bidang Pemeliharan dan Pembangunan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Iwan Suwanagiri, pada 2023 pihaknya mempunyai program Jalan Mulus alias Jamu. Oleh karena itu, pihaknya kembali melanjutkan perbaikan jalan yang tertunda karena melayani arus mudik dan balik lebaran.
"Sisanya 224 km lagi diselesaikan sejak H + 10. Pengerjaan perbaikan jalan sudah dimulai kembali," ujar Iwan, Kamis (4/5/2023).
Perbaikan jalan tersebut kata dia, ditargetkan beres pada akhir Juli 2023 ini. "Mudah-mudahan bisa selesai semua program Jalan Mulus ini, mohon doa dan dukungannya," katanya.
Sementara terkait dengan keluhan selama mudik dan arus balik pada jalan provinsi, diakui Iwan ada laporan yang masuk. Di antaranya ada pohon tumbang dan longsor. Namun hal itu dapat ditangani.
Iwan menjelaskan, pada musim mudik dan balik tahun 2023 ini dari 297 ruas jalan provinsi itu digunakan untuk keperluan arus mudik dan balik kurang lebih 114 ruas jalan. Kemudian untuk ke tujuan wisata diidentifikasi ada 92 ruas ke destinasi wisata.
"Kemudian dalam rangka mudik dan balik lebaran ini juga kita didukung oleh 45 posko yang di mana ada piket pekerja dan mandor dan 22 pos alat berat dan ringan yang siap siaga," katanya.
Iwan mengaku, kondisi aman lancar, namun ada keluhan dan dapat diantisipasi posko yang menyiapkan alat-alat untuk keperluan darurat untuk keperluan reaksi cepat. "Mereka siaga untuk keperluan sementara nanti setelah masa libur lebaran kita lanjutkan dengan penanganan permanen," katanya.
Adapun di beberapa ruas jalan, diakui Iwan, ada bencana alam. Dia menyebut, pada tanggal 24 April di Jalan Cagak ada kejadian pohon tumbang. Kejadian dapat ditangani kurang lebih 2 jam lalu jalan dibuka kembali.
"Kemudian juga ada longsor di Sukanagara Sirnabarang kejadian setelah 4 jam sudah dibuka kembali. Kemudian longsor terjadi di UPTD lain seperti Majalengka itu ada kejadian longsor lalu dapat dibuka-tutup satu lajur," katanya.