REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Semakin bertambahnya volume limbah khususnya limbah organik, semakin menimbulkan beberapa masalah serius yang membutuhkan tindakan segera. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemanfaatan eco-enzyme, bisa menjadi solusi berkelanjutan sebagai jawaban inovatif.
Ketua Tim Dosen dari Fakultas MIPA Universitas Islam Bandung (Unisba), apt Vinda Maharani Patricia M Si mengatakan, pada skala rumah tangga, eco-enzyme dapat digunakan untuk mengurai limbah organik seperti sisa sayuran, dan buah-buahan.
Sedangkan di tingkat komersial dan industri, kata dia, eco-enzyme dapat digunakan dalam pengolahan limbah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan seperti bau yang tidak sedap. Serta, timbulnya penyakit yang disebabkan oleh limbah organik yang mudah membusuk.
"Jadi, nantinya dapat menghasilkan manfaat ganda. Yakni, pengurangan limbah dan pemulihan sumber daya yang bernilai," ujar Vinda, Kamis (25/5/2023).
Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka meningkatkan antusiasme masyarakat dalam pemanfaatan eco-enzyme, pihaknya menggelar Sosialisasi dan Pelatihan yang mengusung tema Aplikasi EcoEnzyme Menjadi Produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) bertempat di Kampus III Universitas Islam Bandung.
Menurutnya, sosialiasi dan pelatihan pemanfaatan Eco-Enzyme ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui skema hibah Program Pengembangan Produk Unggulan Mitra (P3UM) yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba.
Menurut Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Ciburial, Ayu Novi Sulistiawati Farida, ia berharap dengan adanya sosialiasi dan pelatihan pemanfaatan Eco-Enzyme ini dapat memberikan harapan yang nyata dalam mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi saat ini khususnya di wilayah Desa Ciburial.
Menurutnya, melalui pengurangan limbah dan polusi serta pemulihan ekosistem dan konservasi alam, diharapkan eco-enzyme dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Ikhtiar ini, kata dia, akan dapat terwujud melalui komunikasi yang baik antara pemerintah daerah sebagai regulator, anggota legislatif daerah sebagai perwakilan masyarakat, beserta kelompok masyarakat setempat.
Pada kegiatan sosialiasi dan pelatihan pemanfaatan eco-enzyme ini, dilakukan juga prosesi penandatangan perjanjian kerja sama antara Program Studi Farmasi (Unisba) yang dalam hal ini diwakili oleh apt Sani Ega Priani MSi dan Aden Dhana Rizkita MSi selaku Chief Executive Officer dari Callmeklin (Produsen Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)).
Bentuk kerja sama yang disepakati adalah pengembangan eco-enzyme menjadi berbagai produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) khususnya deterjen cair. Dengan adanya perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang untuk munculnya wirausahawan baru dalam bidang pengembangan eco-enzyme, khususnya di wilayah Desa Ciburial.