Ketua DPC Asita Kabupaten Pangandaran, Adrian Saputro, mengatakan, keberadaan layanan penerbangan komersial merupakan salah satu indikator agar sektor pariwisata berkembang. “Kita lihat daerah yang maju pariwisatanya itu rata-rata bandaranya sudah beroperasi melayani penerbangan komersial,” kata dia.
Menurut Adrian, faktor aksesibilitas memang menjadi salah satu permasalahan dalam sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Saat ini, wisatawan yang hendak pergi ke Kabupaten Pangandaran hanya bisa melalui jalur darat. Alhasil, segmen wisatawan yang dapat digapai pun terbatas.
“Kalau mau jujur, segmen wisatawan di Pangandaran sekarang itu kelas menengah karena hanya bisa ditempuh dari darat. Bahkan, kereta api saja hanya bisa sampai (Kota) Banjar,” ujar dia.
Adrian mengatakan, selama ini juga banyak wisatawan yang mengeluhkan waktu perjalanan untuk bisa sampai ke Pangandaran terlalu lama. Contohnya, waktu perjalanan dari Jakarta ke Pangandaran bisa mencapai 8-12 jam. “Tua di jalan,” kata dia.
Karena itu, adanya sarana transportasi udara dinilai penting. Menurut Adrian, tersedianya layanan penerbangan komersial ke Bandara Nusawiru juga akan membuat segmen wisatawan makin luas. Artinya, wisatawan kelas menengah atas juga nantinya akan makin mudah untuk datang ke Kabupaten Pangandaran.
Adrian mengaku optimistis penerbangan komersial ke Bandara Nusawiru akan banyak menarik minat wisatawan. Asalkan, strategi promosi yang dilakukan juga harus optimal dan tepat sasaran. “Yang penting pola model marketing-nya. Kalau baik, saya optimistis akan banyak yang menggunakan pesawat ke Pangandaran,” kata Adrian.