Ahad 16 Jul 2023 08:19 WIB

Ada Tarif QRIS, Konsumen di Bandung Khawatir Kena Biaya Tambahan

Konsumen mempertimbangkan beralih dari QRIS jika biaya memberatkan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Warga melakukan pembayaran menggunakan QRIS di salah satu kios di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/7/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga melakukan pembayaran menggunakan QRIS di salah satu kios di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/7/2023).

REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Sejumlah konsumen di Kota Bandung, Jawa Barat, khawatir dengan dampak perubahan ketentuan tarif QRIS. Bank Indonesia (BI) memberlakukan tarif atau merchant discount rate (MDR) QRIS sebesar 0,3 persen untuk usaha mikro mulai 1 Juli 2023.

Meskipun BI melarang pedagang membebankan biaya tersebut kepada konsumen, dikhawatirkan tetap ada dampaknya terhadap konsumen. Salah satu pegawai swasta di Kota Bandung, Nasir Abdurachman, menilai kebijakan tarif QRIS untuk penjual untuk akan berdampak terhadap konsumen.

Baca Juga

“Katanya dibebankan ke penjual, tapi tetap penjual akan naikkan harga dan ujungnya pembeli yang bayar,” kata Nasir.

Dalam satu hari, Nasir mengaku bisa dua hingga tiga kali menggunakan layanan QRIS. Jika tarif QRIS untuk penjual itu nantinya membebankan konsumen, ia mengaku akan mempertimbangkan cara lain untuk pembayaran. “Mending pilih yang lain,” ujar dia.

Namun, hingga Jumat (14/7/2023), Nasir merasa belum ada perbedaan harga saat membayar menggunakan QRIS untuk membeli makanan atau minuman.

Pengguna QRIS lainnya, Amran Halim, mengaku keberatan kebijakan tarif QRIS baru yang diberlakukan kepada penjual. Pasalnya, kata dia, akan berdampak juga terhadap konsumen. “Ya kalau ada pajaknya (biaya tambahan) mah keberatan,” katanya.

Salah seorang pekerja, Nazmi Abdurahman, merasa masih membayar dengan harga normal ketika bertransaksi menggunakan QRIS. Ia belum mengetahui apakah akan ada beban tambahan atau tidak ke depan ketika bertransaksi menggunakan QRIS. “Saya beli kopi tadi harganya masih sama,” kata dia, Jumat.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement