Jumat 25 Jul 2025 09:37 WIB

KCIC Ungkap Penyebab Insiden Kereta Cepat Whoosh Tabrak Biawak hingga 10 Kali

KCIC telah memasang pagar pengaman di sepanjang lintasan dan terus memperkecil celah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penumpang bersiap naik ke kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penumpang bersiap naik ke kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Perjalanan kereta cepat Whoosh dari Tegalluar, Kabupaten Bandung menuju Halim Jakarta sempat berhenti akibat menabrak seekor biawak, Kamis (24/7/2025) sore. Akibatnya, perjalanan kereta cepat mengalami keterlambatan sekitar 40 menit.

Manager Komunikasi Perusahaan PT KCIC Emir Monti mengatakan, perjalanan Whoosh G1036 relasi Tegalluar-Halim mengalami keterlambatan sekitar 40 menit akibat menabrak seekor hewan di KM 86+200 antara Stasiun Padalarang dan Karawang pada pukul 14.32 WIB. Sesaat setelah kejadian, petugas segera turun dan menemukan bahwa hewan yang tertabrak adalah seekor biawak. "Hewan yang tertabrak adalah seekor biawak," ujar Emir, saat dikonfirmasi.

Baca Juga

Karena benturan terjadi dalam kecepatan tinggi, kata dia, tim teknis melakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan tidak ada komponen rangka bawah kereta yang terdampak. Proses pembersihan jalur dari bangkai hewan juga membutuhkan waktu tambahan sebelum perjalanan dapat dilanjutkan untuk memastikan kondisi prasarana sudah kembali steril dari benda asing.

"Setelah seluruh prosedur dinyatakan aman, kereta kembali melanjutkan perjalanan seperti biasa," kata dia.

Ia mengatakan PT KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan terus berupaya menjaga keselamatan serta ketepatan waktu perjalanan Whoosh. Ia menyebut sepanjang semester I tahun 2025, telah terjadi 10 insiden biawak tertabrak kereta Whoosh, dan seluruhnya terjadi di jalur antara Padalarang dan Karawang.

"Jalur ini melewati kawasan dengan tutupan vegetasi yang cukup lebat, seperti semak belukar, hutan kecil, dan aliran air terbuka, yang menjadi habitat alami bagi satwa seperti biawak," katanya.

Emir menambahkan sebagai bentuk mitigasi, KCIC telah memasang pagar pengaman di sepanjang lintasan dan terus memperkecil celah-celah pagar untuk mencegah hewan liar masuk ke jalur kereta.

Selain itu, KCIC juga rutin melakukan patroli serta membersihkan area semak belukar di sekitar jalur sebagai langkah meminimalisir potensi gangguan akibat hewan liar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement