Menurut Yanto, total uang tabungan siswa di SDN 1 dan 3 Pakemitan yang tak bisa diambil para orang tua mencapai sekitar Rp 780 juta. Pihak IS disebut akan mengembalikan uang tabungan siswa secara bertahap.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, pihak IS akan kembali mencicil uang tabungan itu sekitar Rp 200 juta pada Agustus ini. “Mudah-mudahan bulan ini masuk lagi, katanya cicilan sekitar Rp 200 juta,” ujar Yanto.
Yanto pun meminta para orang tua siswa tetap tenang. Ia mengaku akan terus berupaya menjembatani masalah pengembalian tabungan siswa itu.
Menurut Yanto, direncanakan kembali dilakukan musyawarah lanjutan untuk percepatan pengembalian uang tabungan siswa.
“Rencana awal kan, ketika uang sudah terkumpul semua, baru bisa dikembalikan kepada orang tua. Namun, ada masukan, ketika sudah 50 persen, uang bisa dikembalikan bertahap ke orang tua. Jadi, tidak menunggu semua (uang tabungan dikembalikan) karena mungkin ada juga orang tua yang memiliki keperluan. Mudah-mudahan 50 persen bisa dibagikan,” kata Yanto.
Sejauh ini, Yanto mengatakan, para orang tua siswa sepakat tidak menempuh proses hukum terkait masalah tabungan itu. Namun, jika ada yang meleset dari kesepakatan, tak menutup kemungkinan pihak orang tua akan melaporkan mantan kepala sekolah kepada polisi.
“Memang kemarin ada juga gejolak dari orang tua ketika uang tidak langsung dikembalikan. Namun, setelah diberi pengertian, semua paham," kata dia.