Senin 07 Aug 2023 17:38 WIB

Demokrat tak Setuju dengan Paloh: Saatnya Anies Mandiri

Pengumuman cawapres Anies di akhir, bukan karena koalisi tidak solid.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief.

REJABAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengaku, tak setuju dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Menurutnya, tak tepat jika Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) Anies Rasyid Baswedan pada detik-detik akhir pendaftaran.

"Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute, Koalisi perubahan tidak harus demikian. Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan cawapres, Partai Demokrat berbeda pendapat dengan Pak Surya Paloh," ujar Andi lewat pesan singkat kepada wartawan, Senin (7/8/2023).

Baca Juga

"Saatnya Anies Baswedan mandiri dan tentukan sikap," sambungnya.

Sementara itu, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, bahwa elektabilitas Anies yang masih berada di posisi ketiga hanyalah menjadi rujukan. Sebab, dinamika politik yang terjadi tak sepenuhnya bisa terekam pada hasil survei.

"Meskipun demikian, merujuk pada hasil berbagai lembaga survei saat ini, kami optimis masih tersedia cukup waktu mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan. Memang mesti ada terobosan-terobosan yang harus dilakukan, termasuk untuk segera mendeklarasikan cawapres," ujar Kamhar.

Sebelumnya, Surya Paloh memberikan kode kalau pengumuman calon wakil presiden untuk pendamping Anies akan dilakukan di akhir-akhir jelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia mengaku, belajar dari pertandingan sepak bola tingkat dunia, di mana pada menit-menit akhir, satu atau dua gol dapat mengubah hasil pertandingan.

Surya Paloh juga tidak menampik adanya desakan dari internal koalisi maupun juga dari eksternal untuk mendesak supaya nama cawapres Anies segera diumumkan. Namun, dia kemudian menyinggung pepatah kuno dari Inggris, yakni dari gelas ke bibir masih banyak yang akan terjadi.

"Ibarat pertandingan sepak bola internasional seperti Piala Dunia yang kawan-kawan ikuti, dua menit terakhir, bisa berubah semuanya. Nasdem juga belajar itu. Jadi pengumuman cawapres Anies di akhir bukan karena koalisi tidak solid," kata Surya Paloh di Padang, Ahad (6/8/2023).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement