“Kalau tidak diterima, justru sekolah salah. Makanya tidak jadi masalah sekolah menerima anak belum bisa baca, apalagi yang berkebutuhan khusus,” kata Dodi.
Menurut Dodi, pihak SMPN 1 Mangunjaya sudah melakukan penanganan terhadap puluhan siswa yang belum lancar membaca. Melalui program literasi, para guru di sekolah itu memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang belum lancar membaca. “Penanganan sudah dilakukan di sekolah. Saya apresiasi penanganan itu,” ujarnya.
Dodi mengatakan, Disdikpora Kabupaten Pangandaran akan mendorong pengembangan program literasi yang diterapkan di SMPN 1 Mangunjaya ke sekolah lain. Dengan program itu, jika masih ada siswa yang belum lancar membaca, akan terdata dengan jelas, sehingga penanganannya secara optimal bisa segera dilakukan.