REJABAR.CO.ID, GARUT — Bupati Garut Rudy Gunawan melakukan pemantauan ke sejumlah proyek perbaikan jalan di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berdasarkan hasil pemantauan, Bupati menilai ada proyek perbaikan jalan yang perencanaannya kurang sesuai.
Bupati mencontohkan, untuk perbaikan di beberapa titik jalan, seharusnya ada tulang baja atau wire mesh. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata tulang baja itu tidak masuk dalam perencanaan atau spesifikasi pekerjaan proyek.
“Memang ada kekecewaan terhadap konsultan perencanaan. Beberapa tempat, kalau jalannya banyak beban, harus pakai wire mesh. Ini kesalahan perencanaan dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang),” kata Bupati, melalui siaran pers, Ahad (13/8/2023).
Bupati meminta Dinas PUPR melakukan perbaikan dalam perencanaan perbaikan jalan itu. “Kita perbaiki lah ke depan. Ini bukan kesalahan pemborong kalau dalam speknya tidak ada,” kata Bupati.
Sebelumnya, Bupati juga menyoroti proyek pembangunan ruas jalan Pamegatan-Singajaya, dengan nilai pekerjaan sekitar Rp 6,8 miliar. Berdasarkan temuan Inspektorat Kabupaten Garut, disebut ada pengurangan spesifikasi dalam proyek.
“Inspektorat melaporkan adanya pengurangan spesifikasi terkait pemborong yang menawar dengan selisih lebih dari sepuluh persen. Selain itu, hampir semua proyek di jalur Cihirup, Tegalgede, Mekarbakti, dan Mekarmukti juga mendapat keluhan dari masyarakat,” kata Bupati.
Bupati mengatakan, saat ini pemerintah daerah mengalokasikan anggaran yang substansial dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bantuan Keuangan dari provinsi untuk perbaikan 17 ruas jalan di wilayah selatan Kabupaten Garut. Total anggaran untuk proyek perbaikan jalan itu disebut mencapai sekitar Rp 170 miliar.
Namun, dalam perjalanannya banyak keluhan dari masyarakat mengenai proyek tersebut. Bupati mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memastikan proyek-proyek perbaikan jalan di wilayah selatan berjalan sesuai tahapan dan spesifikasi. “Tentu saya ingin ada percepatan-percepatan,” kata dia.
Bupati mengharapkan proyek itu tidak hanya berjalan cepat, tapi juga tetap terjaga kualitasnya, sehingga jalan tidak mudah rusak kembali.