Selasa 15 Aug 2023 08:55 WIB

Warga Tasikmalaya Gelar Ngaliwet Bersama, Panjang Makanan Mencapai 700 Meter

Setiap warga membawa makanan masing-masing untu kegiatan ngaliwet bersama itu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Warga RW 14 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menggelar ngaliwet bersama di sepanjang jalan gang setempat, Senin (14/8/2023) malam. Panjang liwet yang digelar warga itu mencapai 700 meter.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga RW 14 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menggelar ngaliwet bersama di sepanjang jalan gang setempat, Senin (14/8/2023) malam. Panjang liwet yang digelar warga itu mencapai 700 meter.

REJABAR.CO.ID,  TASIKMALAYA -- Ribuan warga di rukun warga (RW) 14 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menggelar kegiatan ngaliwet bersama di lingkungan mereka, Senin (14/8/2023). Kegiatan itu dilakukan sebagai bagian untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus hari ulang tahun lingkungan warga setempat. 

Ketua RW 14, Dede Suhada, mengatakan ngaliwet bersama itu dilakukan atas dasar inisiatif warga untuk menyambut peringatan Hari Kemerdekaan. Selain itu, kegiatan ngaliwet juga bertujuan untuk memperingati hari jadi ke-27 RW 14.

 

photo
Warga RW 14 Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, menggelar ngaliwet bersama di sepanjang jalan gang setempat, Senin (14/8/2023) malam. Panjang liwet yang digelar warga itu mencapai 700 meter. - (Republika/Bayu Adji P)

 

"Sebagai apresiasi, warga ingin ngaliwet bersama sepanjang 700 meter. Alhamdulillah kegiatan terlaksana meski persiapan cukup singkat," kata dia, Senin malam.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, warga di RW 14 itu makan liwet bersama dengan menggelar berbagai sajian makanan di jalanan gang lingkungan mereka. Berbagai lauk pauk yang disediakan warga tersaji, mulai dari ayam, ikan, tahu, tempe, sambal, dan tak lupa dengan kerupuk, untuk melengkapi sajian nasi liwet.

Para warga itu terlihat asyik makan bersama dengan menggelar karpet atau terpal secara memanjang di depan halaman rumah mereka, yang panjangnya mencapai 700 meter. Tak ada batasan di antara warga. Tua dan muda, semua berkumpul. 

Dede mengatakan, kegiatan ngaliwet bersama itu merupakan yang pertama kali digelar di lingkungannya. Meski begitu, seluruh warga disebut antusias untuk menikmati ngaliwet bersama tersebut. 

"Ini jadi satu kebanggaan juga bagi kita. Karena hampir seluruh warga dari seluruh RT di RW 17, yang jumlahnya mencapai 500an KK, terlibat. Semua makanan atas swadaya masyarakat, semua warga antusias untuk melakukan kegiatan ini," kata dia.

Dia berharap, ngaliwet bersama itu dapat menjadi kegiatan rutin ke depannya. Pasalnya, kegiatan itu bisa menjadi ajang meningkatkan kebersamaan warga.

Salah seorang warga, Irma (45 tahun), mengaku, sangat senang mengikuti kegiatan ngaliwet bersama itu. Pasalnya, dengan ngaliwet warga bisa berkumpul satu sama lain.

"Silaturahmi warga jalan, semua asyik. Soalnya ngaliwet ini mengajarkan kebersamaan bagi sesama warga," kata dia.

Menurut Irma, setiap warga membawa makanan masing-masing untu kegiatan ngaliwet bersama itu. Makanan itu kemudian ditata menjadi satu, dan dimakan bersama. 

"Mudah-mudahan ini jadi kegiatan tahunan. Ke depannya mungkin bisa lebih tertib, tidak riweh seperti sekarang. Karena mungkin ini pengalaman pertama," kata dia.

Kegiatan ngaliwet bersama yang dilakukan di RW 14 itu tak hanya diikuti oleh warga setempat. Beberapa tokoh masyarakat Tasikmalaya juga hadir untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

Salah seorang tokoh masyarakat, Azis Rismaya, mengaku mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh warga itu. "Saya kira kegiatan ini bagus sekali. Karena budaya lokal ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antarwarga," ujar dia.

Dia berharap, kegiatan semacam itu dapat ditumbuhkan di tempat lainnya. Dengan begitu, masyarakat di Tasikmalaya akan makin erat rasa kebersamaannya. "Mudah-mudahan budaya ini bisa berlangsung terus," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement