REJABAR.CO.ID, SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan swasta, untuk membantu warga yang kesulitan air bersih. Bantuan air bersih terus diupayakan untuk disalurkan ke daerah yang terdampak kekeringan pada musim kemarau ini.
Seperti daerah terdampak kekeringan di wilayah Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak. “Lewat kerja sama ini, BPBD Kabupaten Sukabumi mendistribusikan 10 ribu liter air bersih ke wilayah Desa Warnajati,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan, Jumat (8/9/2023).
Menurut Wawan, bantuan air bersih tersebut ditujukan untuk warga di Kampung Babakan Talang, Kampung Pangapuan, dan Kampung Karet Opat. Bantuan itu diharapkan dapat membantu sekitar 530 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan.
Wawan mengatakan, BPBD Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu warga yang kesulitan air bersih. Menurut dia, ada juga bantuan dari dunia usaha, seperti perusahaan air mineral, yang mendukung operasional penyaluran air bersih.
Dengan dukungan itu, Wawan mengatakan, penyaluran air bersih bisa ditingkatkan, dari satu trip menjadi sampai empat trip. Diharapkan warga yang membutuhkan air bersih pun dapat segera terbantu.
Wawan menilai, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dalam upaya penanganan dampak kekeringan ini. Menurut dia, BPBD berupaya mengoordinasikan pihak-pihak yang turut membantu penyaluran air bersih, sehingga pendistribusiannya tepat sasaran.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna sebelumnya mengatakan, berdasarkan data hingga 25 Agustus 2023, ada 24 desa di 11 kecamatan yang dilaporkan terdampak kekeringan atau kesulitan air bersih. Jumlah warga yang terdampak mencapai 9.245 kepala keluarga (KK).