Selasa 26 Sep 2023 16:57 WIB

Dikenalkan Konsep 'Kumpul Pilah Angkut Buang', Warga Karawang Diajak Bijak Kelola Sampah

Sampoerna memberi bantuan 40 alat sumur biopori di sekitar pemukiman warga.

Red: Fernan Rahadi
Sampoerna bekerja sama dengan Waste4Change, organisasi yang peduli pada pengelolaan sampah bertanggung jawab, menggelar pelatihan pengolahan sampah di Wisata Kebon Jatidipala, Dusun Kalen Kalong, Desa Sumberjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (22/9/2023).
Foto: dokpri
Sampoerna bekerja sama dengan Waste4Change, organisasi yang peduli pada pengelolaan sampah bertanggung jawab, menggelar pelatihan pengolahan sampah di Wisata Kebon Jatidipala, Dusun Kalen Kalong, Desa Sumberjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (22/9/2023).

REJABAR.CO.ID, KARAWANG -- PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) terus mewujudkan komitmennya dalam mengurangi jejak lingkungan melalui berbagai aksi iklim, termasuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan limbah melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. 

Pada Jumat (22/9/2023), Sampoerna, bekerja sama dengan Waste4Change, organisasi yang peduli pada pengelolaan sampah bertanggung jawab, menggelar pelatihan pengolahan sampah di Wisata Kebon Jatidipala, Dusun Kalen Kalong, Desa Sumberjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Koordinator Unit Pengelolaan Sampah Organik, Waste4Change, Khairunnisa Yusmalina Humaam, mengenalkan konsep 'Kumpul, Pilah, Angkut, Buang' kepada para warga Desa Sumberjaya yang hadir pada pelatihan tersebut.

"Kita harus bisa mengurangi sampah yang dibakar. Caranya, dengan memilah mana sampah yang organik dan anorganik dan mengolahnya secara terpisah," kata perempuan yang akrab disapa Khai itu dalam siaran pers, Selasa (26/9/2023).

"Khusus untuk sampah organik, daripada ditimbun, bisa dikumpulkan di lubang biopori. Tujuannya, agar bisa diambil sebagai pupuk kompos," katanya.

Ia menerangkan, sumur biopori adalah lubang silindris sedalam 30-100 sentimeter yang diperkokoh dengan pipa PVC yang dilubangi di sampingnya. 

"Dengan adanya biopori, luas area penyerapan bertambah, mencegah banjir kala hujan. Kalau ada hujan, langsung masuk ke yang paling bawah. Resapan dibantu sampah organik," terangnya," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian acara guna memeringati Hari Bersih-Bersih Sedunia 2023.

Selain memberikan pelatihan, Sampoerna juga memberikan bantuan 40 alat sumur biopori untuk dipasang di sekitar pemukiman warga Desa Sumberjaya, serta bibit mangrove untuk ditanam di area desa yang berdekatan dengan wilayah pesisir.

"Kami harap warga bisa dapat manfaat dari pelatihan pengelolaan sampah yang baik dan bantuan sumur biopori ini," katanya.

Selain di Desa Sumberjaya, Sampoerna juga memberikan bantuan alat sumur biopori kepada para warga di Desa Sukaluyu dan Desa Puseurjaya. Tak hanya itu, Sampoerna, bekerja sama dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan, juga memberikan pelatihan pengolahan sampah di Hutan Cempaka serta Desa Wisata Edelweiss di Kabupaten Pasuruan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement