REJABAR.CO.ID, GARUT — Masyarakat di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, diminta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan. BPBD Kabupaten Garut meminta aparat kewilayahan dan relawan meninjau kondisi daerah yang rawan terdampak bencana.
Hujan belakangan sudah mulai turun di beberapa daerah wilayah Kabupaten Garut. Meski demikian, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar mengatakan, pihaknya masih mengupayakan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan.
Menurut Aah, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini diperkirakan mulai turun hujan, tapi belum merata. Diperkirakan hujan mulai merata di wilayah Kabupaten Garut pada pertengahan atau akhir November mendatang. “Mudah-mudahan hujan ini jadi keberkahan untuk masyarakat Kabupaten Garut,” kata dia kepada Republika, Senin (30/10/2023).
Namun, BPBD Kabupaten Garut tetap mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan. Apalagi, hampir semua wilayah kecamatan di Kabupaten Garut memiliki potensi bencana hidrometeorologi.
Aah menjelaskan, wilayah Kabupaten Garut memiliki kondisi geografis yang berbukit, sehingga ada potensi bencana longsor. Khususnya di lokasi yang memiliki kemiringan di atas 30 persen. “Itu ada di seluruh wilayah Garut,” kata dia.
Menurut Aah, BPBD terus berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk mengantisipasi potensi bencana saat musim hujan.
Para camat, kepala desa, juga relawan kebencanaan diminta meninjau kondisi di wilayahnya untuk melihat kemungkinan potensi bencana. Masyarakat juga diingatkan tetap waspada. “Kami juga terus update informasi cuaca kondisi terkini kepada masyarakat,” kata dia.