REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- STIE Ekuitas terus memproses perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas. Menurut Ketua STIE Ekuitas Prof Mokhamad Anwar, pihaknya menargetkan tahun 2025 status kampusnya sudah berubah.
Saat ini, menurut Prof Anwar, STIE Ekuitas tengah mempersiapkan perubahan status tersebut. Yakni, mulai dari penyediaan lahan, kurikulum, dan standar operasional prosedur (SOP) yang lainnya untuk memenuhi syarat perubahan status.
"Kami berkomitmen ingin terus mengembangkan diri atau meng-upgrade diri salah satunya menjadi universitas," ujar Prof Anwar di sela-sela wisuda STIE Ekuitas di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari Kota Bandung, Selasa (28/11/2023).
Prof Anwar menjelaskan, antara STIE dan Universitas memiliki perbedaan. Misalnya dalam pemberian hibah dari pemerintah, kapasitas termasuk anggarannya berbeda lebih banyak universitas dibanding sekolah tinggi.
"Dengan berubah status ini setidaknya kita bisa lebih mengembangkan diri, sehingga cakupan yang bisa kita lakukan akan lebih banyak dan lebih luas lagi," katanya.
Asep mengaku, perubahan status ini sudah mendapat dukungan dari yayasan, Bank bjb, hingga stakeholder. Pihaknya, saat ini juga akan membangun kampus 3 di daerah Cicaheum. Karena salah satu persyaratan menjadi universitas, luas area kampusnya mencapai 10.000 m2.
"Kami juga sudah membentuk tim untuk mempersiapkan ini. Karena secara akademik juga harus ada yang disiapkan misalnya penambahan program studi, fakultas, dosen, dan juga tenaga kependidikan. Ini sudah kita siapkan," papar Prof Anwar.
Selain menjadikan universitas, menurut Prof Anwar, kampusnya juga sedang menyiapkan pembukaan program study baru yaitu bisnis digital. Ia berharap, pada 2024 prodi baru tersebut sudah bisa menerima mahasiswa baru. Karena, surat izinnya sudah ada.
"Kami membuka prodi bisnis digital ini setelah melakukan survei, prodi ini belum terlalu bayak ada di Indonesia," katanya.
Sementara menurut Wakil Ketua II Bidang Keuangan, Umum, dan SDM, STIE Ekuitas, Dr Neneng Hayati, STIE Ekuitas sudah berdiri sudah 22 tahun. Dengan proses panjang ini seluruh stakeholder mendukung agar STIE bisa mengembangkan kapasitasnya.
"Ada beberapa permintaan dari stakeholder, apakah enggak ada keinginan untuk mengembangkan diri. Inilah tantangan kita. Saat ini kita sudah mempersiapkannya mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisasi," ujar Neneg.
Menurutnya, dibanding dengan universitas, sekolah tinggi memiliki sejumlah keterbatasan. Salah satunya penerimaan hibah.
Dalam Wisuda Gelombang I Tahun Akademik 2022/2023 Ketua STIE Ekuitas, Prof Anwar mewisuda 623 lulusannya. Jumlah mahasiswa yang diwisuda pada gelombang I ini dinilai cukup banyak dibanding wisuda sebelum-sebelumnya.
"Ini menandakan STIE Ekuitas saat ini menjadi salah satu lembaga pendidikan yang sudah mendapatkan tempat yang baik di hati masyarakat," katanya.
Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme peminat yang ingin melanjutkan pendidikan di STIE Ekuitas sangat besar dari tahun ke tahun. Tercatat jumlah mahasiswa (student body) yang sedang mengikuti pendidikan di STIE ekuitas saat ini berjumlah 2.272 orang.