Jumat 22 Dec 2023 10:35 WIB

Ganjar Jamin Pengkritik Dirinya Aman dan tidak akan 'Hilang'

Kritik yang disampaikan harus memperhatikan agar tidak menyakiti.

Red: Agus Yulianto
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendengarkan rostingan dari Putranya Alam Ganjar dalam acara Teman Cerita Festival di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Dalam acara yang dihadiri oleh mayoritas generasi muda tersebut, Ganjar memberikan pandangan soal industri kreatif dan menjaga demokrasi.
Foto: Republika/Prayogi
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendengarkan rostingan dari Putranya Alam Ganjar dalam acara Teman Cerita Festival di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (21/12/2023). Dalam acara yang dihadiri oleh mayoritas generasi muda tersebut, Ganjar memberikan pandangan soal industri kreatif dan menjaga demokrasi.

REJABAR.CO.ID,  JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjamin, orang-orang yang mengkritik dirinya akan aman dan tidak akan hilang. Ganjar pun mengingatkan, agar para pejabat tidak terbawa perasaan atau baper saat dikritik, termasuk di-roasting oleh para komika.

"Tenang-tenang, aman kok di sini. Saya kalau dikritik, ngamanin yang ngritik, kok, pasti enggak mungkin hilang," kata Ganjar saat dirinya diolok (roasting) dalam sebuah acara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (21/12).

"Tetapi benar juga, sih, ketika kami mendapatkan cerita-cerita dengan gaya roasting, ini kan gaya bercanda. Jadi, satu pesannya, tidak boleh baper. Kedua, bisa masuk ke dalam alam bawah sadar bahwa, oh, ini toh yang dimaui (rakyat)," kata Ganjar menambahkan.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga mengingatkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mengkritik pemerintah. Namun, yang tidak boleh dilakukan pemerintah adalah "memeriksa" orang yang mengkritik.

"Jadi, ternyata siapa pun bisa memberikan catatan apa pun, bisa memberikan kritik apa pun, dengan cara apa pun. Hal yang tidak boleh adalah ketika dia mengekspresikan, ketika dia mengkritik, diperiksa. Itu enggak boleh," kata Ganjar.

Menurut Ganjar, kritik merupakan suatu hal biasa dalam dunia modern dengan demokrasi yang berjalan baik. Akan tetapi, kritik yang disampaikan harus memperhatikan agar tidak menyakiti.

"Mungkin yang perlu diperhatikan adalah tidak menyakiti. Kritiklah kebijakannya, tetapi jangan, maaf, ya, fisiknya, terus kemudian sukunya, agamanya, golongannya. Saya kira itu menjadi barrier (batasan) yang mungkin orang jangan ditembus dong yang itu. Tetapi, kalau mengkritik kebijakannya, menurut saya, boleh-boleh saja," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, seorang komika Dani Aditya mengaku takut menyampaikan kritik saat mengolok Ganjar di acara tersebut.

​​​​​​​"Saya takut, sumpah. Saya mau ngomong, takut. Pak Ganjar pernah bilang enggak apa kritik saya, asal mau dikritik balik. Jujur, saya takut ini, Pak," kata Dani dengan disambut riuh penonton yang hadir.

​​​​​​​KPU RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement