REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar kegiatan, yakni mengangkat tema 'Peduli Kesehatan Organ Reproduksi Wanita' di wilayah RW 10 Andir, Kelurahan Ciroyom, Bandung.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Kedokteran Unisba yang diketuai oleh Meike Rachmawati, beserta Mira Dyani Dewi, dan Ismawati sebagai anggota. Serta, bekerja sama dengan SMA Rajawali Yayasan At-Taqwa.
"Kami menggelar kegiatan ini, sebagai upaya meningkatkan kepedulian ibu-ibu terhadap kesehatan organ reproduksi mereka," ujar Mieke, dalam keterangannya, Jumat (19/1/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan, menurut dia, meliputi penyuluhan, cek kesehatan dan pemeriksaan papsmear. Para kader PKK di wilayah Andir Kelurahan Ciroyom, antusias mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan PKM ini, kata dia, diawali dengan cek kesehatan meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan, penghitungan indeks massa tubuh, pengukuran tekanan darah, denyut nadi dan suhu tubuh, penghitungan lemak tubuh dan usia sel tubuh menggunakan Karada Scan Monitor. Serta, pengukuran kadar kolesterol, asam urat, dan gula darah puasa.
Kemudian, kata dia, peserta mendapatkan penyuluhan dari dua narasumber. Penyuluhan pertama disampaikan oleh Ismawati, dr MKes mengenai pengenalan kanker payudara dan upaya deteksi dini yang bisa dilakukan oleh diri sendiri dengan melakukan gerakan Periksa Payudara Sendiri (Sadari).
"Di sesi ini, semua peserta mendapatkan pemaparan mengenai tanda dan gejala yang mesti diwaspadai terkait kanker payudara, dan penjelasan langkah-langkah prosedural Sadari agar peserta bisa melakukannya di rumah secara rutin setiap bulan," katanya memaparkan.
Penyuluhan kedua, kata dia, disampaikan oleh Mira Dyani Dewi, dr Sp OG mengenai kanker mulut rahim (kanker serviks). Agar peserta mengetahui agen penyebab penyakit, faktor risiko dan tanda/gejala awal kanker serviks.
Pada penyuluhan tersebut juga, kata dia, disampaikan pentingnya pemeriksaan mulut rahim sebagai langkah awal deteksi dini keganasan serviks, yang salah satunya adalah dengan pemeriksaan papsmear.
"Rangkaian terakhir dari kegiatan PKM ini adalah pemeriksaan papsmear untuk ibu-ibu kader," katanya.
Para ibu-ibu kader, kata dia, berpartisipasi aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga penutupan. Antusiasme ibu kader tersebut salah satunya terlihat saat penyuluhan. Mereka banyak mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan narasumber untuk memperdalam pemahaman mereka terkait Sadari dan keganasan pada payudara maupun serviks.
"Mereka pun bersedia mengisi form kesediaan (informed consent) sebelum dilakukan pemeriksaan papsmear karena menyadari akan manfaat dan kepentingan dilakukannya papsmear," katanya.
Sementara menurut Ketua Kader PKK Hj Oom dan Hj Yani sebagai ketua divisi kesehatan reproduksi, pihaknya menyambut baik rangkaian kegiatan PKM ini. Serta berharap, ibu-ibu yang mengikuti kegiatan bertambah pengetahuan mengenai kesehatan organ reproduksi.
"Kami juga berharap, para kader bisa bertambah kepeduliannya setelah mendapatkan hasil cek kesehatan dan pemeriksaan papsmear dalam kegiatan PKM ini," katanya.