REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU--- Para petani di Kabupaten Indramayu mengeluh sulit memperoleh pupuk subsidi pada musim tanam kali ini. Selain cara menebus pupuk yang dianggap ribet, mereka juga kecewa karena alokasi pupuk subsidi tahun ini dikurangi.
Menurut Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, untuk menebus pupuk subsidi, para petani harus membawa KTP dan menggunakan aplikasi iPuber. Penggunaan aplikasi itulah, yang membuat petani kesulitan untuk menebus pupuk subsidi.
Hal itu terutama, kata dia, dialami para petani yang tidak akrab dengan kemajuan teknologi, apalagi yang sudah berusia lanjut. ‘’Banyak petani yang gaptek. Jadi harusnya tidak usah pakai aplikasi iPuber, cukup KTP saja,’’ ujar Sutatang kepada Republika, Sabtu (20/1/2024).
Selain itu, kata Sutatang, para petani juga kecewa karena pemerintah justru mengurangi alokasi pupuk subsidi bagi Kabupaten Indramayu. Padahal, Kabupaten Indramayu merupakan daerah lumbung pangan.
‘’Harusnya alokasi pupuk subsidi untuk Indramayu ditambah, atau minimal sama dengan tahun kemarin. Ini malah dikurangi,’’ kata Sutatang.
Seperti diketahui, dalam sistem e-RDKK yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui sistem terintegrasi kelompok tani, TKabupaten Indramayu sudah mengajukan alokasi pupuk urea bersubsidi sebanyak 77,9 ribu ton dan pupuk NPK bersubsidi 77,6 ribu ton.
Namun ternyata, alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Indramayu hanya 41 ribu ton untuk pupuk urea bersubsidi dan pupuk NPK bersubsidi 22,7 ribu ton.
Sutatang mengatakan, pupuk bersubsidi merupakan kebutuhan pokok bagi petani guna mencapai peningkatan produksi padi yang optimal. Karena itu, pemeritnah mestinya bisa memenuhi kebutuhan pupuk subsidi bagi petani dengan mudah dan tercukupi.
Menurut Sutatang, pihaknya sudah menyampaikan keluhan petani itu kepada DPRD Kabupaten Indramayu sebagai wakil rakyat. Dia berharap, DPRD bisa meneruskan aspirasi para petani.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Syaefudin, mengaku bisa memahami keluhan para petani. Dia pun berjanji akan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan petani tersebut.
‘’DPRD akan mendorong penambahan alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Indramayu, minimal bisa sama dengan tahun kemarin,’’ kata Syaefudin.
Syaefudin menambahkan, lembaganya juga sudah pernah mengundang pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terkait pengurangan alokasi pupuk subsidi. Dia berharap, alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Indramayu bisa ditambah oleh pemerintah pusat.
‘’Kita tentu berharap alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Indramayu bisa ditambah, dan petani pun bisa memperoleh pupuk subsidi dengan mudah,’’ kata Syaefudin.
Seperti diketahui, Pemkab Indramayu pun sudah membuat surat permohonan tambahan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 kepada Kementan per 4 Januari 2024. Penambahan alokasi itu penting dalam rangka mengantisipasi gejolak kekurangan pupuk dan untuk mendukung peningkatan produksi padi.