REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah orang tua penyandang disabilitas mengaku kesulitan untuk mendapatkan bantuan terapi gratis bagi anaknya di Kota Bandung. Mereka berharap pemerintah atau masyarakat dapat memperhatikan terkait bantuan terapi tersebut.
"Yang sekarang masih jarang ditemui adalah bantuan untuk terapi yang disabilitas," ujar salah satu orang tua siswa penyandang disabilitas Nuralisa belum lama ini.
Ia berharap, bantuan terapi lebih banyak lagi sebab membantu bagi penyandang disabilitas. Nuralisa berharap bantuan terapi tersebut bersifat gratis. "Saya harap terapi ini bisa lebih banyak dilakukan ya khususnya secara gratis," kata dia.
Sementara itu, penggagas makan bergizi gratis bagi penyandang disabilitas dan bantuan lainnya, Adam mengatakan latar belakang melaksanakan kegiatan sosial untuk siswa penyandang disabilitas karena masih adanya ketimpangan yang terjadi kepada mereka. Ia pun bersama sahabatnya Adrian ingin berbagi dengan para siswa tersebut.
"Ini simpati kepada para difabel yang menjalani kehidupan sehari-hari, apa yang bisa dilakukan kita lakukan seperti ini," ucap dia ditemui belum lama ini.
Adam mengatakan salah seorang pegawai yang bekerja kepadanya merupakan seorang penyandang disabilitas. Oleh karena itu, ia merasa mengetahui banyak hal dan persoalan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Ia mengatakan kegiatan bakti sosial termasuk makan gizi gratis dilakukan sejak tahun 2018 dan sempat terhenti karena Covid-19. Sejak November tahun 2024 kegiatan tersebut mulai dilakukan kembali termasuk memberikan alat tulis, seragam dan pelayanan kesehatan.
"Kebetulan saya merasa dekat aja dengan difabel karena memang ada staf saya yang seperti itu. Kebetulan saya bisa memberikan bantuan makanya saya coba beri bantuan kepada mereka," kata dia.
Ia berharap pelayanan publik terhadap para penyandang disabilitas tidak berbeda dengan lainnya. Selain kegiatan tersebut, ia pun sering melaksanakan kegiatan Jumat berkah.
Ketua kegiatan Restu mengatakan terdapat 130 orang siswa yang mengikuti makan bergizi gratis dengan didampingi pendamping dan orang tuanya. Mereka datang dari Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi.
"Bantuan yang diberikan ada pengobatan gratis, ada pembagian seragam sekolah dan juga pembagian alat tulis serta pembagian makanan juga gratis," katanya.