Jumat 28 Mar 2025 12:42 WIB

Bulog Jabar Serap Gabah dari Petani Capai 128.513 Ton, Telah Lampaui Target

Penyerapan terbesar gabah berasal dari Subang

Red: Arie Lukihardianti
Bulog Jabar menyerap gabah kering panen (GKP) milik petani
Foto: Dok Republika
Bulog Jabar menyerap gabah kering panen (GKP) milik petani

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Realisasi penyerapan gabah kering panen (GKP) petani di wilayah Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Barat (Jabar), untuk periode Februari - Maret 2025 telah melampaui target yang ditetapkan. Gabah petani lokal yang terserap sudah mencapai 103 persen atau 128.513 ton dari target sebesar 124.027 ton.

Menurut Pemimpin Wilayah Perum BULOG Jabar, Mohamad Alexander, gabah beras petani diserap dari 8 area kerja. Yakni, mencakup Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang, Ciamis dan Bogor. Adapun kontribusi penyerapan terbesar berasal dari Subang (257 persen), Karawang (187 persen), Indramayu (132 persen), dan Cianjur (111 persen), yang telah masuk masa panen raya. "Sebagian daerah sudah masuk panen raya sehingga penyerapan bisa optimal," ujar Alexander, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga

Meski sudah melampaui target, kata Alexander, BULOG Jabar masih terus mengejar penyerapan gabah beras petani lokal untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah. Apalagi, puncak panen di beberapa daerah di prediksi masih akan terjadi hingga April mendatang.

"BULOG Jabar siap menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani lokal demi memperkuat ketahanan stok nasional, sekaligus mendukung kesejahteraan petani lokal dengan memberikan harga yang layak," katanya.

Menurut Alexander, berapa pun jumlah gabah beras petani yang ada akan ditampung. Yakni, dengan harga 6.500/kg untuk gabah dan 12.000/kg untuk beras, sesuai yang ditetapkan pemerintah. Begitu pula, dengan mekanisme penyerapannya telah diatur dalam ketetapan pemerintah.

"Mekanisme penyerapan gabah ini dilakukan untuk memastikan bahwa gabah yang dibeli oleh BULOG dari petani adalah gabah yang memiliki mutu yang baik dan memang merupakan gabah yang sudah siap dipanen, karena nantinya berasnya akan disalurkan kepada masyarakat sesuai kebutuhan," paparnya.

Alexander menegaskan, dalam rangka optimalisasi penyerapan gabah beras petani, BULOG Jabar juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Langkah ini sekaligus dilakukan sebagai upaya meminimalisir berbagai kendala yang terjadi di lapangan.

Menurutnya, BULOG Jabar akan terus menjalin komunikasi dengan para petani, kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), serta penggilingan, guna memastikan kelancaran penyerapan gabah di wilayah Jawa Barat. "Kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Pertanian, TNI, dan POLRI, untuk memperoleh informasi mengenai titik panen di Jabar," katanya.

Sementara, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, Perum BULOG akan memfokuskan penyerapan gabah selama masa panen raya yang berlangsung dari Februari hingga April 2025. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi petani dan memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement