REJABAR.CO.ID, BANDUNG---Merespons langkanya beras medium dan premium di berbagai tempat, Bulog Jabar akan terus mendistribusikan stok beras ke pasaran. Hal tersebut, sesuai dengan perintah dari Kantor Pusat dalam menyikapi kondisi perberasan saat ini. Saat ini, stok beras di Perum Bulog Kanwil Jabar, sebanyak 133 ribu ton. Diperkirakan, akan cukup untuk kebutuhan selama Ramadhan sampai dengan hari Raya Idul Fitri atau lebaran.
“Stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar sebesar 93ribu Ton dan dalam Perjalanan ada sebanyak 40rb ton, jadi total stok Beras di Bulog di Jawa Barat akan mencapai 133rb Ton," ujar Pemimpin Wilayah Bulog Jabar M Attar Rizal, Selasa (13/2/2024).
Stok ini, kata dia, akan digunakan untuk kegiatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) baik untuk pasar tradisional maupun retail modern, untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) serta untuk penyaluran Bantuan Pangan, dan stabilisasi Beras Premium melalui pola pengalihan.
“Untuk Bantuan Pangan ini sementara dihentikan dahulu penyaluran/distribusinya dari tanggal 8 Februari kemarin hingga 14 Februari 2024, atau sampai dengan Pelaksanaan Pemungutan Suara nanti. Setelah pemilu penyaluran Bantuan Pangan akan kembali kita teruskan,” kata Attar.
Tahun 2024 ini, kata dia, Perum Bulog Kanwil Jabar akan menyalurkan Bantuan Pangan sebanyak 44 ribu ton per bulannya. "Ini akan dibagikan kepada 4,4 juta keluarga penerima manfaat di Jawa Barat,” kata M Attar.
Menurut Attar , dari awal Januari kemarin pihaknya sudah menggelontorkan sebanyak 17 ribu ton beras SPHP ke pasar-pasar, baik tradisional maupun modern. "Pendistribusian ini akan terus kita lanjutkan, untuk menahan laju kenaikan beras di pasaran,” katanya.
Attar mengatakan, supply ke pasar tradisional dilakukan minimal sepekan sekali. Untuk retail modern pun, pihaknya memasok sesuai dengan PO yang diajukan oleh retail modern. Bulog Jabar, mengirimkan ke Distribution Center retail modern tersebut dan pengiriman dari Distribution Center ke toko-toko retail tersebut.
“Selain dari Impor melalui pelabuhan patimban dan tanjung priok yang akan terus berlangsung, pasokan beras dari dalam negeri akan kami optimalkan pada masa panen nanti. Untuk wilayah Jawa Barat panen diperkirakan di bulan April hingga Mei Nanti, masa panen ini mundur karena kekeringan dampak elnino, stok kita akan terus terisi” papar Attar.
Attar berharap, dengan upaya dan program-program pemerintah yang kita laksanakan seperti penyaluran Bantuan Pangan, penyaluran beras SPHP, dan Gerakan Pangan Murah ini bisa meredam gejolak harga beras saat ini.