REJABAR.CO.ID, CIREBON-----Harga gabah di masa panen rendeng (penghujan) 2023/2024 di tingkat petani di Kabupaten Cirebon, anjlok. Hal itu menyusul berlangsungnya masa panen raya di berbagai daerah.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Kabupaten Cirebon saat ini rata-rata di kisaran Rp 5.400 – Rp 5.500 per kilogram untuk kualitas satu. Gabah tersebut dipanen dengan menggunakan mesin combine.
Sedangkan GKP kualitas dua atau yang dipanen secara manual dengan menggunakan grabagan, rata-rata dihargai Rp 5.200 – Rp 5.300 per kilogram. Harga saat ini jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Seperti saat Februari 2024, harga GKP di Kabupaten Cirebon mencapai Rp 8.500 per kilogram.
‘’Harga gabah saat ini jatuh karena masa panen yang berbarengan di berbagai daerah, di Jawa Barat, Jawa Tengah,’’ ujar Tasrip kepada Republika, Kamis (18/4/2024).
Tasrip mengatakan, harga gabah saat ini memang masih diatas harga pembelian pemerintah (HPP), yang mencapai Rp 5.000 per kilogram. Namun, dia menilai, HPP tersebut belum berpihak pada petani karena besarnya biaya tanam.
Apalagi, kata Tasrip, selama musim tanam rendeng 2023/2024, sejumlah petani harus melakukan tanam ulang karena pengaruh cuaca ekstrim. Karenanya, mereka harus mengeluarkan biaya tambahan yang besar untuk pemupukan, pembelian obat-obatan maupun upah pekerja.
‘’Dengan harga gabah yang sekarang hanya di kisaran Rp 5.200 – Rp 5.500 per kilogram, hasil yang diperoleh petani ya pas-pasan. Apalagi bagi petani penggarap yang menyewa lahan,’’ kata Tasrip.
Tasrip pun mengaku sangat khawatir harga gabah bakal lebih anjlok saat memasuki puncak panen raya. Dia memperkirakan, puncak panen raya di kisaran rentang waktu 20 April – 20 Mei 2024. ‘’Untuk mencegahnya, pemerintah harus turun tangan. Salah satunya dengan menaikkan HPP,’’ kata Tasrip.