Rabu 08 May 2024 19:22 WIB

Masyarakat Harus Waspada, Kematian Akibat DBD di Jabar Tembus 193 Orang

Pasien yang meninggal dunia dan terserang DBD mayoritas berusia produktif.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG----Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengungkapkan kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat telah mencapai 193 orang. Total kasus DBD sejak bulan Januari hingga Mei mencapai 23.255 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jawa Barat Rochady Hendra mengatakan tercatat 23.255 kasus penyakit DBD di Jawa Barat hingga tanggal 5 Mei kemarin. Total kematian mencapai 193 orang. "Kasus 23.255 kasus dengan kasus kematian 193 kasus," ujar Rochady, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga

Rochady mengatakan, mereka yang meninggal dunia dan terserang DBD mayoritas berusia produktif rentang waktu 14 tahun hingga 44 tahun. Kasus kematian terbanyak di Kabupaten Bandung sebanyak 29 kasus dan Kota Bekasi sebanyak 19 kasus.

Sedangkan kasus terbanyak berada di Kota Bandung sebanyak 3.468 kasus, Kota Bogor 1.942 kasus. Serta Kabupaten Bandung Barat sebanyak 1.331 kasus. Menurut Rochady, kasus penyakit DBD di Jawa Barat tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023. Selain itu, siklus penyakit DBD berubah dari per tiga tahun menjadi per dua tahun sekali. "Statusnya waspada peningkatan kasus," katanya.

Menurut Rochady, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah antisipasi lonjakan kasus dengan mengeluarkan surat edaran waspada ke seluruh kabupaten dan kota. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi peredaran penyakit DBD. "Masyarakat juga diminta untuk sama-sama mengendalikan peningkatan kasus DBD di Jabar," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement