REJABAR.CO.ID, BANDUNG----Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mendorong Pj Bupati Bandung Barat menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor di wilayah Kampung Gunung Tugu, Desa Sidang Jaya, Kecamatan Gunung Halu dan Desa Cicadas, Kecamatan Rongga.
Menurut Bey, status tanggap darurat akan menjadi dasar rehabilitasi kerusakan yang ditimbulkan oleh longsor seperti jalan dan rumah warga yang rusak. "Ada dua lokasi, di sini jalan rusak, di sisi sana di Rongga ada 46 rumah yang terdampak. Kami masih menunggu status tanggap darurat dari (Pj) Bupati Bandung Barat," ujar Bey usai meninjau langsung lokasi longsor di Kampung Gunung Tugu pada Rabu (15/5/2024) sore.
Menurutnya bencana longsor tidak menelan korban jiwa. Sementara ini warga mengungsi. Bey mengapresiasi aparat di lokasi yang sudah memberikan bantuan dan dapur umum. "Untuk penanganan kerusakan kami masih menunggu tanggap darurat," kata Bey.
Longsor di Kampung Gunung Tugu sendiri menuntut diperbaiki. Karena, memutus jalan yang memutus akses warga. Jika rehabilitasi dilakukan, ada sejumlah alternatif yang bisa dibangun guna mencegah kejadian yang sama terulang.
"Mungkin jalan melingkar. Kami juga bahas dengan Bandung Barat akan seperti apa, karena ini terkait anggaran, memang ada mekanismenya kalau menurunkan BTT (bantuan tidak terduga) dari provinsi, kami ingin secepatnya karena kasihan masyarakat terganggu," katanya.
Sokongan dana BTT, kata dia, dimungkinkan jika ada mekanisme yang sudah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Bey memastikan prinsipnya pihaknya ingin rehabilitasi bencana longsor ini segera dilakukan. "Kami ingin segera selesai, kami juga ingin membahas dengan Kementerian PUPR barangkali bisa ada bantuan," katanya.
Bey juga meminta warga di lokasi rawan bencana untuk tetap waspada walaupun saat ini sudah memasuki masa pancaroba namun itensitas hujan masih bisa tinggi dan lama. "Kami minta masyarakat berhati-hati, tetap memperhatikan arahan petugas di lapangan dan mohon jangan menganggap remeh cuaca misalnya pagi siang panas bukan berarti sore tidak hujan, ancaman bencana masih ada," paparnya.