REJABAR.CO.ID, BANDUNG---- Bapenda Jabar terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, khususnya pajak kendaraan bermotor. Salah satu upaya yang dilakukan, menyiapkan sejumlah layanan khusus dan edukasi pajak melalui program Bulan Sadar Pajak.
Menurut Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, Bulan Sadar Pajak digelar sepanjang Juni 2024. Masyarakat pemilik kendaraan diharapkan bisa memaksimalkan momentum tersebut. Bapenda menyiapkan diskon bagi wajib pajak yang membayar pajak melalui samsat digital Leuwipanjang.
Selain itu, kata dia, layanan ekstra disiapkan melalui aplikasi sambara, signal maupun samsat digital mandiri. Para wajib pajak yang taat akan mendapatkan voucher bensin 5-10 liter melalui aplikasi My Pertamina. Lalu, disiapkan pula sarana sosialisai, edukasi serta konsultasi mengenai pentingnya pajak untuk pembangunan Jawa Barat (Jabar) melalui media massa maupun media sosial.
"Selama Bulan Sadar Pajak, Bapenda dan Tim Pembina Samsat akan mengirimkan pesan melalui whatsapp kepada pemilik kendaraan yang belum melakukan daftar ulang sekaligus belum membayar pajak kendaraannya," ujar Dedi kepada wartawan akhir pekan lalu.
Pesan akan disampaikan resmi dari akun "Samsat Bapenda Jabar" menginformasikan nama pemilik kendaraan, nomor polisi dan link untuk melihat besaran tunggakan sekaligus informasi layanan melalui call centre 150410 atau fasilitas WA Chatbooth 081122301818 gratis.
"Di bulan Sadar Pajak tentu layanan lebih ditingkatkan. Samsat buka dari Senin sampai Sabtu. Di kantor pusat buka sampai hari minggu ada juga Samsat keliling" katanya.
Menurutnya, pembayaran melalui aplikasi Sambara terus dimaksimalkan. Lalu, ada diskon sampai 10 persen. "Kami juga akan buka layanan di mal maupun tempat umum. Intinya kan mempermudah dan memberi banyak opsi bagi wajib pajak," katanya.
Di sisi lain, kata dia, Bapenda Jabar pun akan meneruskan operasi gabungan (Opsgab) untuk menyasar wajib pajak yang tak taat. Dedi Taufik menilai, pemberian apresiasi dan teguran harus seimbang. Harapannya, kesadaran masyarakat mengenai pajak, khususnya pajak kendaraan, bisa terus meningkat.
Pada opsgab pekan ketiga bulan Mei lalu, 41.727 kendaraan terjaring karena Tidak melakukan Daftar Ulang dan Kendaraan yang Belum melakukan Daftar Ulang.
Dari jumlah itu, rinciannya, 29.401 kendaraan roda dua 2 dan 12.326 kendaraan roda 4. Masyarakat yang melakukan pembayaran langsung di tempat layanan yang disediakan di lokasi Opsgab sebanyak 3.447 kendaraan dengan realisasi penerimaan sebesar Rp 3,1 miliar.
"Jadi konsep memberikan penghargaan (bagi wajib pajak yang taat) dan teguran (bagi yang belum taat pajak) bisa berjakan beriringan," kata Dedi Taufik.
Sementara itu, Bapenda Jabar pun bekerja sama dengan komunitas otomotif Wahon menggelar pameran bertajuk Ngaso (Ngariung Sobat Otomotif). Ratusan motor dan mobil hingga asesoris berbagai jenis dipajang di halaman Bapenda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta.
"Ini juga bagian dari upaya menyosialisasikan pajak. Anggota komunitas bisa berkumpul, lalu harapannya bisa ikut mengkampanyekan pentingnya taat membayar pajak, selain ada transaksi jual beli," kata Dedi.
"Kami sangat terbuka untuk kolaborasi dengan siapapun karena bagaimanapun fasilitas yang dikelola pemerintah itu berkat andil masyarakat juga," imbuh Dedi.
Acara tersebut hasil urunan puluhan komunitas didukung Bapenda Jabar. Selain jadi ajang silaturahim, rangkaian acara dimeriahkan dengan galang dana dan lelang yang hasilnya untuk anak yatim serta disalurkan kepada pesantren di Bojong Koneng.