REJABAR.CO.ID, BANDUNG---Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), terus berupaya memaksimalkan ekosistem penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Majalengka. Salah satunya, dengan merumuskan penambahan rute dan jadwal penerbangan hingga penurunan harga avtur.
Menurut Komisaris Utama BIJB, Dedi Taufik, terkait rencana penambahan rute, untuk rute domestik Bandara Kertajati selanjutnya akan membuka rute penerbangan menuju Makasar dan Pontianak. Sementara untuk penerbangan internasional akan ada rute Singapura.
Berdasarkan rencana, kata Dedi, rute tersebut akan dilayani maskapai yang beroperasi di Bandara Kertajati, terdapat 5 Maskapai yang terdiri dari Super Air Jet, Citilink, Malaysia Airlines, Air Asia Indonesia dan Air Asia Malaysia.
"BIJB pun bekerja sama dengan stakeholder terkait memberikan insentif berupa Program Diskon Hotel, Pariwisata dan Antarmoda dari dan ke Bandara Kertajati. Hal ini pun berlaku bagi warga di kawasan Jawa Tengah," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (13/6/2024).
Sejauh ini, kata dia, rute penerbangan yang dilayani Bandara Kertajati adalah Denpasar, Kualanamu dan Balikpapan. Lalu, terdapat satu layanan rute internasional dengan tujuan Malaysia.
Menurutnya, rute Bali menjadi rute dengan frekuensi penerbangan terbanyak, dalam sehari terdapat tiga kali penerbangan. Rute Kualanamu dan Balikpapan beroperasi sebanyak empat kali dalam seminggu. Sementara untuk penerbangan Internasional yakni rute Malaysia, beroperasi empat kali dalam seminggu, yakni pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Ahad.
“Rata-rata tingkat keterisian penumpang pun cukup tinggi, dengan angka di atas 75 persen. Saat ini, fokus kami adalah mengoptimalkan layanan dan menambah rute. Semua sedang berproses,” kata Dedi.
Sementara menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin, pihaknya sudah bertemu dengan PT Pertamina pertengahan pekan lalu. Hasilnya, terjalin kesepakatan mengenai harga avtur untuk operasional pesawat di Bandara Kertajati sama seperti yang diberikan di Bandara Soekarno-Hatta. Artinya, gap harga yang mencapai Rp 1130 bisa direduksi.
Menurutnya, kesepakatan itu segera ditindaklanjuti dengan pembahasan kerja sama lebih detil. Termasuk, dari sisi teknis. Di antaranya, harga avtur yang disesuaikan itu harus diiringi dengan pemenambaha rute penerbangan.
"Pada intinya Pertamina akan memberikan harga avtur yang sama dengan Bandara Soekarno-Hatta. Tinggal detil Kerjasama. Mereka meminta penurunan harga avtur diimbangi dengan penambahan rute, tentu kami akan mengupayakannya," kata Bey.
Harga avtur yang kompetitif ini, kata dia, merupakan potensi yang bisa dimaksimalkan oleh Pemerintah Provinsi Jabar untuk menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan.