Ahad 23 Jun 2024 19:16 WIB

Dua Babi Hutan Nyelonong ke Ruang Praktik Bidan di Kuningan, Damkar Diterjunkan

Juari terkejut saat melihat dua ekor babi hutan nyelonong masuk ke ruangan praktik

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas Damkar Kabu[aten Kuningan berusaha menangkap dua ekor babi hutan yang masuk ke ruang praktek seorang bidan di Blok Taritih, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan.
Foto: Dok Republika
Petugas Damkar Kabu[aten Kuningan berusaha menangkap dua ekor babi hutan yang masuk ke ruang praktek seorang bidan di Blok Taritih, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan.

REJABAR.CO.ID,  KUNINGAN---Dua ekor babi hutan nyelonong masuk ke ruang praktik seorang bidan di Blok Taritih, Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Butuh waktu dan kerja keras bagi petugas pemadam kebakaran (Damkar) untuk menangkap dua ekor babi hutan berukuran cukup besar tersebut.

Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah mengatakan, keberadaan babi hutan itu awalnya diketahui oleh Juari (56), suami dari bidan Een Sunarni. Saat itu, terdengar suara berisik dari halaman rumahnya.

Baca Juga

Juari yang merasa penasaran kemudian mengecek sumber suara tersebut. Dia pun terkejut saat melihat ada dua ekor babi hutan yang nyelonong masuk ke dalam ruangan praktek milik istrinya maupun ke dalam kamar mandi. Beruntung, saat itu masih pagi hari sehingga suasana di ruangan praktek bidan itu masih sepi.

Pemilik rumah kemudian melaporkan keberadaan babi hutan itu kepada aparat desa setempat. Laporan itupun kemudian diteruskan ke petugas Damkar Kabupaten Kuningan untuk minta bantuan mengevakuasi hewan tersebut. ‘’Mendapat laporan itu, enam orang petugas kami segera meluncur ke lokasi,’’ ujar Andri, ahad (23/6/2024).

Proses evakuasi babi hutan oleh petugas dari UPT Pemadan Kebakaran Kabupaten Kuningan pun berjalan dramatis. Pasalnya, babi tersebut mengamuk dan bergerak cepat sehingga sulit untuk ditangkap.Proses penangkapan juga harus dilakukan hati-hati karena babi hutan itu dikhawatirkan akan menyerang petugas Damkar yang hendak menangkap mereka.

‘’Tidak ada korban jiwa dan dua ekor babi hutan itu akhirnya bisa ditangkap,’’ kata Andri.

Namun, ruang praktek bidan tersebut mengalami kerusakan akibat amukan dari babi itu. Diduga babi hutan itu berasal dari hutan yang berada di sekitar desa setempat dan turun ke permukiman warga untuk mencari makan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement