Ahad 11 Aug 2024 20:04 WIB

Pertumbuhan Pembiayaan Syariah di Jabar Tumbuh 10,77 Persen

Kombinasi ekonomi syariah dan digitalisasi jadi potensi sumber pertumbuhan baru

Red: Arie Lukihardianti
Pembukaan gelaran West Java Digital and Sharia Economic Festival (WJ-DIGISEF) 2024.
Foto: Dok Republika
Pembukaan gelaran West Java Digital and Sharia Economic Festival (WJ-DIGISEF) 2024.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan KDEKS kembali memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi digital dan syariah melalui rangkaian gelaran West Java Digital and Sharia Economic Festival (WJ-DIGISEF) 2024. Event kolaborasi yang mengangkat tema “Akselerasi Penerapan Digital dan Halal Lifestyle dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan". Selain itu, diharapkan dapat menjadi wadah seluruh pihak terkait untuk berkontribusi, berinovasi dan berkolaborasi secara positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jawa Barat.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Muslimin Anwar, kinerja ekonomi dan keuangan syariah Jawa Barat dan memiliki potensi untuk semakin berkembang. Halal Value Chain triwulan II-2024 tumbuh positif dengan kontribusi Jawa Barat mencapai 26,46 persen terhadap nasional. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan syariah di Jawa Barat yang terakselerasi sebesar 10,77 persen (yoy).

Baca Juga

Muslimin Anwar mengatakan, Kombinasi antara ekonomi syariah dan digitalisasi menawarkan potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia dan Provinsi Jawa Barat. "Ekonomi syariah yang semakin terintegrasi dengan teknologi digital dapat memperluas jangkauan layanan dan produk, meningkatkan inklusi keuangan, serta menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan," ujar Muslimin Anwar kepada wartawan.

WJ-DIGISEF, salah satunya diisi dengan Digital and Sharia Expo akan digelar mulai Jumat hingga Ahad, 9 - 11 Agustus 2024, di Cihampelas Walk Mall, Bandung. Serta, akan dimeriahkan oleh berbagai kegiatan talkhsow informatif seputar digitalisasi dan ekonomi keuangan syariah, West Java Tourism Talk, Kompetisi Dai Muda, fashion show, pameran produk dari 71 UMKM syariah, poundfit, kids activity, demo olahan pangan dan persembahan musik hiburan.

Sementara menurut Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Barat, Yuke Mauliani, pihaknya mengapresiasi  inisiasi sinergi program yang digagas BI Jawa Barat dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta perluasan digitalisasi di Jawa Barat. Salah satunya melalui Program Pengembangan Desa KaCiDa Syariah yang menjadi komitmen sinergi BI Jawa Barat bersama Pemprov, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), OJK, dan Baznas yang diseremonikan dalam pembukaan WJ-DIGISEF 2024.

Program sinergi pengembangan Desa KaCiDa Syariah, menjadi program yang memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai fasilitasi, pelatihan, dan dukungan untuk memaksimalkan potensi daerah dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip syariah Islam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat desa, mulai dari aspek ekonomi, sosial, kesehatan, keagamaan, hingga lingkungan.

Program ini telah menjadi percontohan yang akan direplikasi di beberapa provinsi di Indonesia. Yuke berharap rangkaian kegiatan WJ-DIGISEF dapat berdampak pada penguatan geliat ekonomi Jawa Barat sekaligus mendukung visi Jawa Barat sebagai provinsi terdepan dalam ekonomi syariah di Indonesia.

              

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement