Senin 16 Sep 2024 10:09 WIB

Gempa Susulan Berkekuatan 4,1 Magnitudo Guncang Sukabumi

Sebelumnya Sukabumi diguncang gempa berkekuatan 5,1 magnitudo.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Gempa (ilustrasi)
Foto: republika
Gempa (ilustrasi)

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Gempa bumi susulan mengguncang Sukabumi. Gempa kedua mengguncang kembali wilayah Kabupaten Sukabumi magnitudo 4,1 sekitar pukul 07.01 WIB, Senin (16/9/2024). Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 5,1 mengguncang Sukabumi, Ahad (15/9/2024) sore.

"Wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,1," ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Senin (16/9/2024).

Rahayu melanjutkan titik gempa bumi berada di laut pada jarak 79 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 27 kilometer. Gempa bumi yang terjadi gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.

Rahayu mengatakan gempa bumi dirasakan di wilayah Surade, Ujung Genteng, Tegalbuleud. Getaran gempa bumi dirasakan di dalam rumah seakan terdapat truk yang melintas.

"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi," kata dia.

Rahayu mengatakan hasil monitoring BMKG belum ditemukan aktivitas gempa susulan. Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan tidak ada kerusakan yang diakibatkan gempa bumi magnitudo 5,1 di Sukabumi, Ahad (15/9/2024) sore. Mereka masih melakukan pendataan dan assesmen.

"Sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan," ucap Kabid Penyelamatan BPBD Jabar Bambang Imanudin saat dikonfirmasi, Senin (16/9/2024).

Pascagempa, ia menuturkan petugas BPBD bergerak ke lapangan menyisir lokasi-lokasi pemukiman masyarakat. Ia menuturkan tidak didapati laporan kerusakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement