REJABAR.CO.ID, GARUT--Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FKIP Universitas Siliwangi (Unsil) menggelar pelatihan membuat media pembelajaran Smart Apps Creator (SAC) terintegrasi gamification dan bahan ajar berdiferensiasi. Pelatihan, diberikan pada 44 mahasiswa dan Guru Sejarah di Kabupaten Garut selama 2 hari, yaitu pada tanggal 17 hingga18 September 2024 lalu.
Tim PKM yang dilibatkan dalam pelaihan tersebut adalah Dr Oka Agus Kurniawan Shavab MPd, Iyus Jayusman MPd, Edi Fitriana Afriza SPd MM. Tujuannya, untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah serta Pendidikan Ekonomi.
Dr Oka Agus Kurniawan Shavab MPd Sebagai Ketua Tim PKM dan dosen program studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsil mengatakan, kegiatan ini adalah langkah awal dari implementasi kerja sama di antara kedua belah pihak dan banyak potensi yang dapat dilakukan kembali di masa yang akan datang. Di antaranya, bidang pendidikan dan penelitian.
Dr Oka memberikan materi tentang bahan ajar inovatif dalam pembelajaran sejarah. Menurutnya, dalam pembelajaran sejarah perlu membuat atau mengembangkan bahan ajar yang mampu memfasilitasi kebutuhan peserta didik, misalnya dengan aplikasi e-learning atau berbasis mobile yang memang sudah tidak asing lagi bagi peserta didik dalam penggunaannya. "Bentuk inovasinya dapat dikolaborasikan pada aplikasi dengan pendekatan gamification, instruksi diferensiasi, dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,” ujar Dr Oka, dalam keterangan resminya, Senin (23/9/2024).
Sementara menurut Ketua MGMP Sejarah Kabupaten Garut, Angga Surya Purnama SPd, kegiatan workshop kerja sama MGMP sejarah dan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unsil ini, hasil kerja sama yang baik di bidang akademis. Serta, mampu memberikan kebermanfaatan bagi guru sejarah dan hal ini sesuai dengan visi dari MGMP Sejarah Kabupaten Garut yaitu meningkatkan profesionalisme guru. "Harapan kami selanjutnya, kegiatan semacam ini mudah-mudahan dapat dilaksanakan setiap tahun,” katanya.
Hari pertama kegiatan, tim PKM memberikan pelatihan pembelajaran berdiferensiasi dan bahan ajar inovatif untuk belajar sejarah yang menyenangkan bagi Guru-guru Sejarah SMA di Kabupaten Garut. Kegiatan dibuka oleh Kepala Subbagian Tata Usaha KCD XI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yaitu Apip Saepul Bahri, SPd MM.
Narasumber lainnya, yaitu Laely Armiyati MPd yang menyampaikan materi tentang pembelajaran berdiferensiasi dalam pembelajaran sejarah. Menurutnya diferensiasi pembelajaran merupakan cara pandang guru bahwa setiap peserta didik memiliki pendekatan dan kesiapan belajar yang berbeda dan pengakuan terhadap keberagaman murid yang dapat dilihat dari minat, kesiapan belajar, dan profil belajar.
Hari kedua, digelar pelatihan membuat media pembelajaran Smart Apps Creator (SAC) terintegrasi gamification dan bahan ajar berdiferensiasi sebagai upaya peningkatan kompetensi Guru Sejarah di Kabupaten Garut dengan narasumber Moh Haitan Rachman MT KMPC. “SAC adalah sebuah aplikasi multimedia creator atau builder untuk membuat aplikasi mobile apps multimedia interaktif dengan mudah, cepat dan tanpa programming, dengan banyak fitur dan fungsi yang luar biasa. Produk yang dihasilkan dapat berupa Aplikasi Mobile Android, IOS, Web HTML5, dan Desktop,” katanya.
Aplikasi SAC yang sudah dibuat mampu mengintegrasikan beberapa pendekatan dalam pembelajaran. Seperti, memuat instruksi diferensiasi pada diferensiasi konten dengan menyajikan materi sesuai karakteristik peserta didik atau diferensiasi produk dengan memberikan instruksi pembelajaran yang diinput pada aplikasi SAC.
Hal lainnya, mampu mengintegrasikan gamification dalam aplikasinya mampu membuat kuis berupa games interaktif sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan penelitian yang sudah dipublikasikan bahwa aplikasi SAC mampu mengatasi berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, seperti hasil belajar, literasi digital, pemecahan masalah, dan lain-lain.
Menurut Salah Satu Peserta dari SMAN 20 Garut, Gressandy Putra SPd, kegiatan ini memberikan masukan yang sangat baik bagi guru sejarah. Pembelajaran berdiferensiasi dan bahan ajar inovatif ini benar-benar memberikan arah baru dalam proses pengajaran sejarah di kelas. Aplikasi SAC juga sangat bermanfaat, terutama dalam menghadapi tantangan belajar di era digital saat ini.
"Sebagai guru sejarah, saya merasakan betapa efektifnya pendekatan ini dalam menyesuaikan kebutuhan belajar siswa yang beragam. Siswa menjadi lebih aktif, antusias, dan mampu memahami materi sejarah dengan cara yang lebih menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka. Dengan bahan ajar yang kreatif dan inovatif, mata pelajaran sejarah menjadi mata pelajaran yang dinantikan oleh siswa," paparnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, guru-guru sejarah diberikan kesempatan untuk mengembangkan aplikasinya dan akan diterapkan pada kelasnya masing-masing. Tahap selanjutnya akan dilihat persepsi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan aplikasi SAC pada kegiatan pembelajaran sejarah. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat sejauh mana kontribusi aplikasi SAC dalam kegiatan pembelajaran sejarah.