Asal Usul Aidid
Dikisahkannya, di daerah Aidid itu asal mulanya adalah lembah yang gelap gulita. Konon, tidak ada yang berani masuk atau melintasi lembah tersebut, bahkan mengambil sesuatu di dalam lembah tersebut.
Namun, seorang ulama Al-Imam Muhammad bin Ali Shahib Al-Hauthah memutuskan tinggal dan membangun wilayah Aidid pada abad ke sembilan Hijriah. Ulama yang merupakan keturunan generasi ke-23 Rasulullah shalalahu alaihi wassalam itu lantas diberi gelar Aidid di belakang namanya. Dari Al-Imam Muhammad bin Ali Shahib Al-Hauthah inilah marga Aidid bermula.
"Keturunan Aidid ini kemudian banyak yang berhijrah ke belahan wilayah lain, seperti Afrika, India, hingga Indonesia," kata Habib Alwi. Di Indonesia, marga Aidid kerap disebut dengan ejaan Aidit, sedangkan di Afrika pengejaan namanya Aideed.
Alhasil, dari moyangnya Al-Imam Muhammad bin Ali Shahib Al-Hauthah ini kemudian lahir generasi-generasi marga Aidid di Indonesia, antara lain, Abdul Rachman dan Habib Alwi. Marga Aidid pun termasuk bani 'Alawiyin, yakni marga yang memiliki garis keturunan dengan Rasulullah shalalahu alaihi wassalam.
Marga Aidid sama halnya dengan marga besar lain, seperti Al-Habsyi, Al-Atas, Assegaf, Shihab, dan marga lain yang merupakan keturunan langsung dari cucu Rasulullah shalalahu alaihi wassalam, Hasan dan Husein. "Di Indonesia jumlah marga Aidid ada ribuan yang tersebar di berbagai wilayah," kata Habib Alwi.
Lantas, bagaimana dengan Dipa Nusantara Aidit? Apakah pimpinan PKI ini merupakan salah satu keturunan dari marga Aidid?
Terkait hal ini, Republika.co.id sempat berbincang dengan putra DN Aidit, Ilham Aidit. Dia mengaku, Aidit yang mereka sandang adalah nama marga.
Riwayat Aidit yang disampaikan Ilham pun mirip dengan kisah marga Aidid. "Asalnya dari Yaman. Tapi anehnya, keturunannya banyak tersebar di wilayah Afrika Utara," kata Ilham.
Ilham menjelaskan, nama Aidit yang mereka sandang berasal dari nama marga sang kakek, yakni Abdullah Aidit. "Itu sebetulnya nama (Aidit) dari kakek saya," ujarnya.
Sang kakek pun pernah berkisah pada Ilham soal nama Aidit yang mereka sandang. "Kakek saya (Abdullah Aidit) selalu bercerita tentang itu. Dia bilang (Aidit) ini tidak sembarangan, punya garis keturunan Rasulullah kalau diurut dari stamboom (silsilah)," ujar Ilham.
Ilham lantas berujar, pemegang nama marga Aidit sangat banyak di Indonesia, terutama di Sumatra dan Kalimantan. Pada 1930, kata Ilham, banyak yang menggunakan nama marga Aidit sebagai identitas sehari-hari.
Namun, selepas kasus 30 September 1965, pemilik nama marga Aidit perlahan menghilang dari Indonesia. Ini sejalan dengan kisah Abdul Rachman yang sejak 1965 menghilangkan nama Aidit-nya.
"Betul, selepas tahun 1965, banyak yang menghapus nama marga itu secara bersama-sama karena takut dikira punya hubungan keluarga (dengan DN Aidit). Karena dulu hubungan keluarga sejauh apa pun bisa jadi masalah," kata Ilham.
Keterangan Ilham soal DN Aidit keturunan Rasulullah pun dibantah Habib Alwi...