Begitupun okupansi penginapan di TWGC Lembang yang juga mengalami penurunan. Dari 49 penginapan dengan konsep glamping yang biasanya penuh pada momen libur Nataru, namun kali ini hanya terisi 85 persen.
"Untuk libur Nataru tahun ini memang kondisinya tak terlalu bagus. Kalau untuk kunjungan wisata biasa itu memang turun 27 persen dibandingkan tahun lalu, begitu juga dengan penginapannya. Tahun lalu itu sampai 98 persen, sekarang hanya 85 persen," kata Sapto.
Sapto menjelaskan, lesunya kunjungan wisatawan ke kawasan Lembang di libur panjang akhir tahun ini karena faktor ekonomi. Padahal, akses dan mobilitas menuju kawasan wisata Lembang sebetulnya saat ini sudah semakin mudah.
Akses menuju kawasan itu bisa langsung dari Tol Cipali via Subang, Tol Pasteur, Tol Padalarang hingga Tol Baros.
"Kalau dulu kan kebanyakan itu Lembang via Pasteur, sekarang semakin gampang. Dari Padalarang aja udah bisa akses langsung ke sini. Jadi menurut saya ini kemungkinan karena daya beli masyatakat," kata Sapto.