Senin 02 Jun 2025 13:47 WIB

Menjajal Wisata Malam Perpaduan Hutan Pinus dengan Teknologi di Lembang

Keberadaan industri kreatif menjadi salah satu jawaban persoalan kelesuan ekonomi

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Wisata Malam Taman Main Mili-mili di TWGC Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Ferry Bangkit
Wisata Malam Taman Main Mili-mili di TWGC Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG BARAT -- Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menyajikan wisata malam yang unik dann menarik di Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC). Objek wisata ini menghadirkan konsep hutan ajaib perpaduan indah antara hutan pinus dan teknologi dengan pencahayaan yang memukau.

Wahan wisata malam terbaru itu dinamakan Taman Main Mili-mili. Masih berfokus mengangkat tema jamur, Taman Main Mili-mili menghadirkan karakter nyata berbagai jenis jamur, seperti Fermento, Elder Gano, Lumos, Lic, Liora dan Raksasa Graphi. Dengan begitu, anak-anak bisa lebih teredukasi dan mengenali lebih jauh terkait jamur ini.

Baca Juga

Tak jauh berbeda dengan Hutan Mycelia yang menawarkan pengalaman wisata dengan kombinasi alam, seni, dan teknologi. Di Taman Main Mili-mili, para pengunjung bakal dibawa untuk merasakan suasana magis, seolah-olah sedang melangkah ke dunia dongeng.

"Kita kembali berinovasi menciptakan wahana Taman Main Mili-mili sebagai pengembangan dari Hutan Mycelia yang sudah dibuka sekitar 1,5 tahun lalu," ujar General Manager TWGC, Sapto Wahyudi, Sabtu (31/5) malam.

Sapto menambahkan, wisatawan yang datang nantinya akan mendapatkan pengalaman berwisata berupa kombinasi alam, seni, dan teknologi. Inovasi baru yang dilakukan oleh TWGC tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Bandung Barat yang saat ini mengalami penurunan.

"Kita kembali berinovasi menciptakan wahana Taman Main Mili-mili sebagai pengembangan dari Hutan Mycelia yang sudah dibuka sekitar 1,5 tahun lalu," katanya.

Sapto tak memungkiri, tingkat kunjungan ke Hutan Mycelia selama 1 tahun ke belakang sangat bagus. Namun, tahun ini situasi ekonomi sedang tidak pasti sehingga kunjungan wisatawan mengalami penurunan.

"Kami terus berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan yang ada di Lembang di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Ide Taman Main Mili-mili ini upaya kami untuk keberlanjutan perusahaan dan agar wisata bisa terus survive," katanya.

Sementara itu, CEO PT Sembilan Matahari, Adi Panuntun mengatakan, keberadaan industri kreatif menjadi salah satu jawaban di tengah persoalan kelesuan ekonomi yang tengah terjadi saat ini.

"Ini bisa agar kita bisa percaya diri agar menghidupi dengan memanfaatkan aset yang kita punya dan PHRI ini jadi wadah yang sangat strategis untuk anak-anak kreatif," katanya.

Ia menyebut, kolaborasi antara Sembilan Matahari dan TWGC ini merupakan kerja sama yang dilakukan untuk kali kedua secara formal. "Tapi dibalik itu banyak sekali diskusi untuk mencari solusi inovatif di tengah ketidakpastian ekonomi," katanya.

Menurut Adi, Taman Mili-mili ini bakal menghadirkan wisata edukasi yang mengedepankan pengetahuan, pengalaman dan kreativitas. "Kita juga ingin menyerap talenta-talenta kreatif lainnya untuk menghadirkan wisata edukasi ke depannya karena industri pariwisata di Bandung Barat sangat progersif," paparnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement