REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT-- Jumlah kunjungan ke Kabupaten Bandung Barat (KBB), merosot sepanjang tahun 2024. Daya beli masyarakat disebut jadi salah satu penyebab menurunnya pelancong yang berwisata di Bandung Barat.
Berdasarkan data Dinas Parisiwata dan Kebudayaan (Disparbud), jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3.024.056 orang. Angka tersebut cenderung terjun bebas dibanding tahun 2023 yang menyentuh angka 3.812.202 pelancong.
"Kita sudah rekap jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024 mencapai 3.024.056 orang. Angka ini cenderung turun dibanding tahun sebelumnya," ujar Kepala Disparbud KBB Akhmad Panji Hernawan saat dikonfirmasi, Jumat (3/1/2025).
Akhmad membeberkan penyebab anjloknya kunjungan wisatawan ke Bandung Barat, khususnya ke Lembang yang dikenal dengan objek wisata alamnya. Di antaranya kondisi cuaca ekstrem, lemahnya daya beli masyarakat, serta kehadiran alternatif wisata di luar Bandung Barat.
Dari ketiga faktor itu, kata dia, penurunan daya beli masyarakat menjadi pemicu utama ketimbang dua faktor lainnya. "Cuaca berpengaruh karena wisata di Bandung Barat dominan wisata alam. Jadi kalau hujan terus maka kunjungan sedikit. Terus sekarang ada banyak bermunculan wisata di tempat lain, nah biasanya pengunjung itu lebih berminat ke tempat wisata baru," katanya.
Tak cuma akumulasi tahun 2024, lusunya kunjungan terjadi pula pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kawasan wisata Lembang malah sepi pengunjung di momen libur panjang ini. Angka okupansi hotel juga cenderung rendah dibandingkan libur Nataru tahun sebelumnya.
Publik Relation The Great Asia Africa (TGAA) Lembang Intan Setiati mengatakan di libur Nataru kali ini okupansi kunjungan menurun hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ia pun membeberkan sejumlah faktornya.
"Banyak faktor yang menjadi penyebab penurunan kunjungan wisatawan, kemungkinan karena liburnya di tengah Minggu jadi banyak yang berwisata tak keluar daerah. Atau bisa juga karena banyak yang memilih liburan ke Yogyakarta, Jateng, dan Jatim," kata Intania.