REJABAR.CO.ID,  CIMAHI -- Pemkot Cimahi bakal menjadikan ruas jalan di Alun-alun Cimahi sebagai kawasan pedestrian atau jalur khusus pejalan kaki. Tiga ruas jalan di kawasan tersebut sudah dilakukan penataan menggunakan batu andesit mirip seperti Jalan Braga, Kota Bandung.

"Secara teknis saat ini kewenangannya masih di PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang). Tapi rencananya depan kita akan jadikan kawasan pedestrian," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Cimahi, Endang saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).

Penataan jalan di kawasan Alun-alun Kota Cimahi sudah dilakukan tahun lalu dana Rp 5,2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ada tiga ruas jalan yang dilakukan penataan menggunakan batu andesit yakni Jalan Sekolahan dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih, Jalan Ria Rp 2,3 miliar lebih dan Jalan Kaum sekitar Rp 900 juta lebih. Penataan itu rampung akhir tahun 2024.

Nantinya, kata dia, kawasan pedesterian di Alun-alun Kota Cimahi itu akan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota Cimahi. Namun sebelum itu, pihaknya akan melakukan penataan lanjutan dengan pemasangan berbagai ornamen-ornamen.

"Kalau melihat perenacaan, nanti kita akan pasang seperti lampur dekorasi, bangku-bangku dan ornamen lainnya agar menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat. Nanti kawasan pedestriannya ditetapkan melalui SK Wali Kota," papar Endang.

Kemudian, pihaknya juga akan menyiapkan tempat khusus untuk para pedagang sehingga nantinya kawasan Alun-alun Cimahi hanya khusus untuk para pejalan kaki. "Rencananya nanti akan direlokasi untuk pedagangnya. Nanti kita akan rapatkan lagi dengan dinas terkait lainnya," kata dia.

Saat ini, ruas jalan di kawasan Alun-alun Kota Cimahi yang sudah dilapisi dengan batu andesit itu dilakukan penutupan sementara karena akan dilakukan pemeliharaan.

Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi M Nur Effendi mengatakan, pihaknya menerima surat dari PUPR untuk menutup sementara ruas jalan di kawasan Alun-alun Kota Cimahi yang sudah dilapisi menggunakan batu andesit. "Iya ditutup dulu, sebelumnya PUPR sudah bersurat ke kami. Ditutupnya mulai 12 Februari untuk pemeliharaan, tapi sampai kapannya kami gak tau," kata Nur Effendi.