Ahad 02 Mar 2025 22:09 WIB

Suami Pendaki yang Meninggal di Cartensz, Lilie Wijayanto Sebut Istrinya Wanita Pejuang

Sang suami ikhlas dengan kepergian istrinya.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas mengevakuasi korban meninggal dalam pendakian Puncak Cartenz Pyramid di Kabupaten Mimika, Ahad (2/3/2025).
Foto: Antara-HO/Polres Mimika
Petugas mengevakuasi korban meninggal dalam pendakian Puncak Cartenz Pyramid di Kabupaten Mimika, Ahad (2/3/2025).

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Frigard Harjono (68 tahun), suami Lilie Wijayanto pendaki yang meninggal di Puncak Cartensz, Sabtu (1/3/2025) ikhlas dan mendoakan dengan kepergian istrinya tersebut. Frigard mengenang sosok istrinya sebagai wanita pejuang.

Frigard mengaku memperoleh informasi tentang kabar istrinya meninggal dunia, Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, Frigard memberitahukan berita kematian istrinya kepada kedua anaknya yang berada di Jepang dan Singapura.

Baginya sang istri akan mengejar sesuatu yang dipikirkannya hal tersebut bisa tercapai. Frigard mengaku banyak belajar dari almarhum istrinya yang berprofesi sebagai desainer tersebut.

“Iya, berdoa. Hanya itu aja maksimal yang bisa dilakukan,” ucap Frigard di Bandung, Ahad (2/3/2025).

Frigard melanjutkan istrinya telah melakukan persiapan selama satu tahun agar bisa mendaki ke Cartensz. Beberapa hal yang dilakukannya tracking, climbing dan lainnya seperti di Citatah, Kabupaten Bandung Barat.

Ia mengatakan istrinya berangkat dari Bandung ke Jakarta akhir Februari lalu berangkat ke Timika, Papua. Selanjutnya, ia akan menjemput jasad korban besok ke Jakarta.

Sebelumnya, sebanyak dua orang pendaki meninggal dunia dalam perjalanan dari Puncak Carstensz Pyramid, Papua Tengah, akibat cuaca buruk. Tiga pendaki lainnya dilaporkan selamat meski mengalami hipotermia.

Dua pendaki meninggal dunia bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di teras 2. Kedua korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekan di Basecamp yang langsung kembali naik untuk membantu proses evakuasi.

Tiga pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang. Mereka adalah Indira Alaika (hipotermia akibat cuaca buruk), Alvin Reggy Perdana (hipotermia akibat cuaca buruk), dan Saroni (hipotermia akibat cuaca buruk).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement