REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira menyebut buruknya drainase memperburuk banjir bandang di RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Sejumlah rumah rusak berat akibat bencana itu.
Hujan deras yang mengguyur pada Jumat (7/3/2025) sore hingga malam membuat tembok penahan tanah (TPT) ambruk menyebabkan air meluap dan merendam permukiman warga. Sebanyak 12 kepala keluarga (KK) dengan 32 jiwa terdampak, mencakup delapan rumah yang mengalami kerusakan. "Mungkin karena drainase yang sudah tidak cukup optimal, kita akan cek lebih lanjut," kata Adhitia saat meninjau ke lokasi pada Sabtu (8/3).
Pemkot Cimahi akan mengerahkan alat berat ke lokasi untuk membersihkan material longsor dan mengantisipasi potensi banjir susulan. Sebab jika terus dibiarkan khawatir akan memicu banjir susulan. "Takutnya hujan turun lagi, kalau TPT belum dibereskan, bisa terjadi banjir lagi ke bawah," kata Adithia.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga fokus untuk penanganan longsoran TPT agar tidak memperparah kondisi lingkungan. "Harus selesai dalam satu atau dua hari ini. Semoga tidak ada hujan dengan intensitas tinggi selama proses pembersihan," katanya.
Adhitia juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera mendatangkan alat berat. Selain itu, bantuan darurat berupa peralatan tidur, selimut, pakaian, kelengkapan bayi, dan sembako telah disalurkan kepada warga terdampak.
Sementara untuk rumah yang mengalami kerusakan, pemerintah akan melakukan pendataan lebih lanjut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna menilai tingkat kerugian yang ditimbulkan. "Setelah itu, kita akan tentukan tindak lanjut untuk rumah-rumah yang terdampak," katanya.