REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sejumlah warga Kampung Patrol, Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar) yang terdampak bencana pergerakan tanah memilih meninggalkan rumah mereka.
Warga memilih pindah ke rumah keluarga atau kerabatnya sekaligus membawa perabotan rumah tangga mereka. Kepindahan mereka dengan alasan rumah yang ditempatinya sudah tidak laik huni dan khawatir ambruk. Seperti Lia (37) bersama keluarganya. "Sekarang ngungsi dulu ke rumah orang tua, soalnya kalau bertahan di rumah khawatir ambruk," ujar Lia, akhir pekan ini.
Lia menceritakan, rumahnya mengalami kerusakan yang sangat parah akibat pergerakan tanah. Kerusakan itu terjadi dalam dua pekan terakhi disaat hujan deras terus mengguyur rumahnya. "Pergeseran tanahnya setiap ada hujan. Kaya ada getaran sama suara keretek-keretek. Dan sekarang semuanya udah rusak. Harapannya segera ada bantuan dari pemerintah," kata Lia.
Hal serupa dirasakan Komar (47), korban bencana pergeseran tanah lainnya. Ia mengatakan sudah memindahkan anggota keluarganya ke rumah sodaranya karena khawatir rumahnya yang sudah rusak parah tiba-tiba ambruk. "Sekarang ngungsi ke rumah neneknya. Kalau saya masih bolak-balik ngecek rumah," kata Komar.
Seluruh bagian rumah Komar dari mulai lantai dan dinding terbelah akibat pergerakan tanah yang terus terjadi jika hujan deras mengguyur. Ia pun berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan solusi. "Makin hari makin besar. Kalau ada hujan ada kerasa perubahan, kamar mandi, keramik dinding pecah retak semua," kata dia.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, bencana pergerakan tanah itu terjadi di Kampung Patrol, RT 05/05 dan Kampung Bahubang, RT 03/06, Desa Situwangi. Kejadian awal dimulai pada 9 Maret 2025 dengan total 25 rumah yang terdampak.
Hasil assesment terbaru, bencana pergerakan tanah di Desa Situwangi terus meluas dimana ada 56 rumah dan bangunan lainnya mengalami kerusakan. Rinciannya, sebanyak 44 rumah rusak ringan dan 10 rusak berat serta bangunan PAUD dan Madrasah. "Jumlah yang mengungsi itu ada 10 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat, ngungsinya ke rumah sodaranya," kata petugas lapangan BPBD KBB, Suheri.
BPBD KBB sudah menyalurkan bantuan untuk kebutuhan berbuka dan sahur warga yang terdampak bencana pergerakan tanah. "Untuk pemenuhan makan sahur dan berbuka, kita distribusikan Logistik mentahan. Juga untuk yang lainnya kita kita juga distribusikan kasur lipat, higiene kids dan lain lain," kata Suheri.