Jumat 28 Mar 2025 22:44 WIB

Produknya Dipakai Sandiaga Uno, UMKM Asal Cimahi Berharap Sering Diajak Pameran oleh BRI

UMKM menghadapi tantangan utama dalam pemasaran.

Red: Arie Lukihardianti
Sandiaga Uno menggunakan produk outer dari Payou
Foto: Dok Republika
Sandiaga Uno menggunakan produk outer dari Payou

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Sebuah UMKM asal Cimahi yang bergerak di bidang fesyen dan kerajinan dengan memnfaatkan limbah kain, semakin menunjukkan eksistensinya. Bahkan, produk unggulan mereka, berupa outer pernah digunakan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Pemilik Bisnis Fashion dan Kerajinan Payou, Rini Nurdiani, sebagai UMKM binaan BRI, pihaknya telah mengikuti berbagai pelatihan. Di antaranya, ecoprint, ekspor-impor, serta pelatihan bisnis lainnya. Bantuan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI juga pernah didapatkan olehnya. Sehingga, sangat membantu dalam pengembangan produksi.

Baca Juga

Namun, kata dia, usahanya masih memiliki kendala dalam pemasaran. Termasuk, tak bisa mengikuti pameran besar karena sering tertinggal informasi. “Kemarin produk kami sempat dipajang di Kementerian BUMN oleh BRI, dan itu sangat membantu branding. Tapi untuk ikut pameran seperti Karya Brilian atau program ekspor, kami masih tertinggal,” ujar Rini kepada Republika, belum lama ini.

Ke depan, Rini berharap bisa lebih banyak difasilitasi untuk mengikuti pameran dan memiliki peluang ekspor oleh BRI. “Kami ingin meningkatkan pemasaran dan akhirnya punya outlet di mal. Saat ini produk kami sudah masuk ke beberapa hotel, tapi target berikutnya adalah bisa lebih dikenal luas dan punya toko sendiri,” katanya.

Rini berharap, dukungan dari BRI dan pemerintah bisa terus berlanjut. Agar, UMKM bisa semakin berkembang dan memperkuat ekonomi lokal.

Dengan kapasitas produksi sekitar 30 hingga 40 potong per bulan, kata Rini, usaha ini menghadapi tantangan utama dalam pemasaran. Karena, pasar lokal di Cimahi masih terbatas, berbeda dengan kota besar seperti Bandung atau Jakarta, di mana produk premium lebih mudah diterima. “Selama ini kami difasilitasi oleh Dinas Koperasi Cimahi, tapi pasar di sini masih kurang berkembang untuk produk dengan harga seperti ini. Kalau di luar Cimahi, responsnya lebih baik,” katanya.

Namun, kata dia, eksistensi produk mereka semakin terangkat setelah beberapa pejabat Kota Cimahi dan bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengenakan produk mereka dalam beberapa acara. “Saat Pak Sandiaga Uno memakai outer kami, dampaknya sangat terasa terhadap penjualan. Bahkan, saat pelantikan Wali Kota Cimahi yang baru, batik yang dipakai Pak Sandi juga menarik perhatian banyak orang dan membuat banyak pelanggan ingin memiliki produk serupa,” paparnya.

Rini pun bersykur, setelah produknya digunakan oleh Sandiaga Uno, fasyen yang dijual dengan harga mulai dari Rp450 ribu hingga Rp1,5 juta, kini semakin diminati. Karena, memang keunikan desain dan kualitasnya yang dikerjakan secara handmade dengan teknik sulam.

Sementara menurut Koordinator Rumah BUMN Bandung, Supriatna, setiap UMKM yang bergabung ke Rumah BUMN Bandung, akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya, bisa diikutsertakan pada pameran. Karena, setiap tahun BRI memiliki event tertentu yang akan melibatkan para UMKM.

Oleh karena itu, kata dia, saat mendaftar UMKM akan diklasifikasikan dilihat dari sudah ekspor atau belum. Lalu, sudah go online atau belum. Serta, sudah go digital atau belum. Selain itu, ada program BRI inkubator yang akan menyeleksi semua UMKM binaan Rumah BUMN.

"Semua UMKM ini sudah pasti diberikan pelatihan. Bahkan, mereka bisa request narasumbernya ingin yang mana. Nanti, akan kita lihat juga topiknya relevan sama tema sekarang atau tidak," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement