REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Rumah BUMN yang berlokasi di Jalan Jurang, Kota Bandung, menjadi pusat pengembangan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat. Di tempat ini, para pelaku UMKM binaan mendapat berbagai fasilitas pengembangan usaha, mulai dari pelatihan, dukungan promosi, hingga akses permodalan. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan.
Hal ini dialami oleh tiga pelaku UMKM asal Bandung. Yakni, pengusaha sepatu Koku Footwear, pengusaha kuliner Cikopi Mang Eko, dan pengusaha sepatu Arlenne. Ketiganya berhasil meraih penghargaan dalam berbagai program yang dibuat oleh BRI dan mendapat apresiasi dari BRI atas prestasi mereka.
Menurut pemilik Koku Footwear, Mochamad Indra Yusuf Wahyudin (39 tahun), ia mulai dibina oleh BRI melalui Rumah BUMN setelah diajak temannya. Tak disangka, program ini memberikan banyak manfaat.
"Pelatihannya gratis, hanya perlu menjadi nasabah BRI. Saya mendapat banyak pelatihan penting, juga dilibatkan dalam berbagai pameran. Saya sudah dua kali ikut pameran, salah satunya di JCC. Di sana, saya meraih Juara 1 dari ratusan UMKM sebagai Best UMKM Expo 2023. Hadiahnya berupa modal usaha, dan seluruh biaya pameran ditanggung oleh BRI," ujar Indra kepada Republika.
Indra juga pernah mengikuti pelatihan pitching deck di BRI Inkubator, yang mengajarkannya tentang penyusunan target pasar, strategi pemasaran, hingga perumusan visi dan misi bisnis. "Awalnya saya ikut inkubator BRI Bandung, sekarang sudah naik ke skala nasional. Dampaknya sangat terasa untuk pengembangan jangka panjang," paparnya.

Pengalaman serupa dirasakan oleh Muchtar Koswara (43 tahun), pemilik "Cikopi Mang Eko". Ia menjadi binaan Rumah BUMN pada tahun 2022 dan berhasil meraih Juara 2 dalam lomba pitching deck.
"Dari situ, peluang saya semakin terbuka. Saya diundang untuk ikut pameran nasional di JCC pada Maret 2024 dengan seluruh fasilitas ditanggung. Saya juga mendapat akses modal usaha melalui program KUR senilai Rp100 juta yang digunakan untuk menambah mesin produksi," kata Muchtar.
Selain itu, Muchtar juga diundang menjadi narasumber di berbagai kegiatan, baik di Rumah BUMN maupun acara lain seperti di Purwakarta. Yang paling membanggakan, pada 25–27 Mei nanti, ia akan mewakili Indonesia di Specialty Coffee Expo di Houston, Amerika Serikat. Ia akan membawa brand Mang Eko dan memperkenalkan kopi Indonesia dari Aceh hingga Papua, termasuk kopi Manglayang dan Puntang.
“Dengan masuk ke event sebesar ini, brand kita semakin dipercaya karena proses seleksinya sangat ketat,” katanya.
Saat ini, produk kopinya telah diekspor rutin ke Malaysia sekitar 30–40 Kg per bulan dan mulai mendapat permintaan dari Taiwan serta Mesir. “Harapannya bisa menembus pasar Eropa karena harga kopi di sana jauh lebih tinggi. Pasar global untuk kopi Indonesia masih sangat potensial,” katanya.
Ia juga berharap, BRI terus melanjutkan program-program dukungan UMKM, terutama karena proses pinjaman KUR yang cepat dan tanpa agunan.