REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Bank Rakyat Indonesia (BRI) banyak membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa mengembangkan usahanya. Salah satu UMKM yang bisnisnya terus berkembang bahkan bisa tahan meski diterpa Pandemi Covid 19, adalah Nurhayati Kulsum (50 tahun), seorang pelaku UMKM yang sukses mengembangkan bisnis busana muslim dengan merek Tanatin.
Menurut Nurhayati, awalnya ia bekerja menjadi penjahit, disalah satu pabrik. Namun, memilih untuk keluar dari pekerjannya dan memiliki usaha sendiri.
Nurhayati memulai usahanya pada tahun 2017 dengan modal awal Rp50 juta yang ia peroleh dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Saat itu, ia membeli kain kiloan di Cigondewah, Bandung, lalu menjahit dan menjual produknya sendiri. “Awalnya saya kerja sebagai tukang jahit, lalu coba bikin sendiri, potong sendiri, dan lama-lama lebih baik punya usaha sendiri,” ujar Nurhayati kepada Republika, akhir pekan ini.
Seiring berjalannya waktu, usahanya semakin berkembang. Saat ini, ia memiliki enam pegawai, terdiri dari dua penjahit, satu pemotong kain, serta beberapa pekerja lainnya yang membantu produksi dan pengemasan. Rumah Nurhayati yang berada di Jalan Terate No 1 Kelurahan Rancaekek Kencana Kabupaten Bandung, saat ini dijadikan tempat berproduksi sekaligus tokonya.
Produk utama yang ia jual adalah busana muslim untuk wanita, khususnya gamis untuk ibu-ibu, dengan harga di bawah Rp200 ribu. “Target pasar saya menengah ke bawah, karena kalau bikin yang mahal, kurang laku,” katanya.
Di saat banyak usaha yang kolaps karena Pandemi, menurut Nurhayati, bagi dirinya justru Pandemi Covid-19 menjadi titik balik bagi bisnisnya. Sebelumnya, Nurhayati mengandalkan penjualan secara langsung dengan menawarkan produk dari rumah ke rumah. Namun, setelah pandemi, ia mulai beralih ke penjualan online melalui marketplace dan WhatsApp. “Waktu pandemi, justru penjualan meningkat. Tadinya barang numpuk, tapi dengan online malah laku,” katanya.

Saat ini, kata Nurhayati, omzet bulanannya sekitar Rp 4 juta. Namun, saat Ramadhan dan Lebaran, penjualannya bisa naik hingga tiga sampai empat kali lipat. Selama bulan ramadhan, ia bisa menjual lebih dari 100 potong gamis. “Sekarang sudah ada 87 paket pesanan, kadang satu paketnya berisi tiga sampai empat gamis,” katanya.