Sabtu 29 Mar 2025 15:38 WIB

Cegah Penipuan Pinjaman Digital, CBI Miliki Dua Inovasi Gunakan Teknologi AI

Income Predictor menggunakan analisis canggih

Red: Arie Lukihardianti
Pinjaman digital (Ilustrasi)
Foto: Freepik
Pinjaman digital (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Teknologi, semakin terus berkembang. Termasuk, di sektor keungan. Untuk memitigasi risiko penipuan, serta memperluas akses terhadap pinjaman yang aman dan bertanggung jawab di seluruh Indonesia, Credit Bureau Indonesia (CBI) memiliki inovasi.

Didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (AI), produk ini memberikan wawasan kredit yang berkualitas dan dapat langsung diterapkan oleh lembaga keuangan serta penyedia layanan pinjaman berbasis fintech. Dengan solusi ini, lembaga keuangan dapat menjangkau konsumen yang masih minim akses ke layanan perbankan, termasuk mereka yang memiliki sedikit atau bahkan tanpa riwayat kredit, sambil tetap mematuhi regulasi keuangan di Indonesia.

Baca Juga

Menurut Chief of Sales CBI, Peter Sugiapranata, Income Predictor dari CBI menggunakan analisis canggih untuk memperkirakan tingkat pendapatan dengan akurat, bahkan bagi peminjam yang memiliki riwayat kredit terbatas. Model ini, mampu memberikan prediksi rentang pendapatan mulai dari Rp2,5 juta hingga lebih dari Rp10,5 juta. Sehingga lembaga keuangan, dapat mengurangi kredit macet dan meningkatkan kesehatan portofolio.

"Jadi, dengan Income Predictor bisa meminimalkan risiko kredit bagi peminjam berisiko tinggi sekaligus memperluas akses ke kredit yang lebih aman," ujar Peter dalam keterangan resminya, akhir pekan ini.

Sementara Debtor Insight, kata dia, hadir untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam pinjaman digital yakni penipuan dan pencurian identitas. Dengan memberikan akses langsung ke data biro kredit yang terverifikasi, solusi ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk mengautentikasi identitas peminjam secara real-time melalui nama lengkap, verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK), serta konfirmasi alamat tempat tinggal terbaru.

Dengan teknologi ini, kata dia, lembaga keuangan dapat mengurangi penipuan dalam proses onboarding serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi Know Your Customer (KYC) dan kebijakan anti-penipuan. Hal ini memungkinkan keputusan kredit yang lebih cerdas dengan tingkat risiko yang lebih terukur.

"Akses terhadap data kredit yang akurat dan dapat langsung diterapkan merupakan perubahan besar bagi industri keuangan Indonesia. Dengan Income Predictor dan Debtor Insight, kami membantu lembaga keuangan mengambil keputusan pinjaman yang lebih cerdas, tidak hanya dengan mengurangi risiko penipuan dan gagal bayar, tetapi juga dengan memperluas akses keuangan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab di seluruh Indonesia," papar.

Inovasi terbaru dari CBI ini secara resmi diperkenalkan dalam acara AFPI Power Breakfasting yang diselenggarakan bersama oleh CBI dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) belum lama ini. Dua Inovasi terbaru ini, akan semakin memperkokoh kepemimpinan CBI sebagai mitra intelijen kredit terpercaya di Indonesia, mendorong ekosistem pinjaman digital yang lebih aman, berbasis data, dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement