REJABAR.CO.ID, BANDUNG --Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengungkapkan reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat diproyeksikan membutuhkan dana Rp 15 triliun. Hal ini, kata Herman, terungkap dalam komunikasi antara Pemprov Jabar, PT KAI, dan Dirjen Perkeretaapian (Dirjen KA) Kementerian Perhubungan.
"Untuk reaktivasi jalur di Jawa Barat kebutuhan umumnya adalah kurang lebih Rp 15 triliun, ini kan baru proyeksi tentu harus ada detail engineering design atau (DED)," kata Herman di Bandung, Selasa (22/4/2025).
Reaktivasi jalur kereta dengan kondisi saat ini dengan banyaknya rel yang tertutup bangunan atau rumah, kata Herman, akan ada pembahasan lebih lanjut dengan melihat kondisi dan situasi di lapangan.
"Ini tujuannya untuk meningkatkan perekonomian Jawa Barat dengan melakukan reaktivasi, tentu kondisi lapangannya kan beda-beda ini, nanti bersama Kemenhub dan PT KAI kita akan mapping (mempetakan) dan kita akan carikan solusinya. Yang jelas pembangunan jalur ini tentu untuk kepentingan masyarakat dan kita akan perhatikan, termasuk keseluruhan lingkungan," ucap dia.
Untuk prioritas jalur KA yang akan direaktivasi rencananya antara jalur Cipatat-Padalarang, Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey, dan di Garut (Cikajang), kata Herman, masih dilakukan pendalaman, namun akan mendahulukan dukungan aksesibilitas untuk proyek strategis nasional.
"Ini masih didalami karena kan harus dikaji dari berbagai aspek, satu misalnya dari aspek aksesibilitas tempat-tempat yang menjadi proyek strategis nasional misalnya, lalu dari sisi sosial budaya, kependudukan, dan sisi lingkungan jadi multi aspek yang harus kita pertimbangkan, tapi tetap akan dikaji DED-nya," ujarnya.
Pengkajian itu, kata Herman, akan diikuti dengan kajian anggaran dari jumlahnya, termasuk sumber pendanaannya.
"Alternatif anggarannya yang pertama tentu kita harapkan dari pemerintah pusat melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) dan skema transfer pusat ke daerah lainnya. Kemudian nanti tentu di dalamnya juga bagaimana kapasitas fiskal kita untuk ikut juga memastikan pembangunan reaktivasi bisa berjalan optimal," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan, reaktivasi jalur kereta Bandung - Pangandaran menjadi fokus pertama dari Provinsi Jawa Barat, dibandingkan rencana reaktivasi lainnya.
"Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu yang eksistensi saat ini baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan," kata Dedi Mulyadi dalam keterangan di Bandung, Rabu (16/4).
Dedi mengatakan, Pemprov Jabar akan memaksimalkan potensi pariwisata Jawa Barat dengan memanfaatkan kereta api yang disebutnya merupakan transportasi yang paling murah.
Menurut Dedi, kereta api bisa mendukung pariwisata karena sifatnya yang massal dan antimacet.
"Kereta api sebenarnya jalur transportasi yang paling murah, ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya," ujar Dedi.