Senin 28 Apr 2025 08:25 WIB

Debat Soal Larangan Wisuda dengan Siswa Baru Lulus, Dedi Mulyadi: Logikanya di Mana?

Dedi menegaskan ia membuat kebijakan demi kepentingan masyarakat khususnya orang tua.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Foto:

Dedi pun menganggap Aura dibully karena logikanya tidak tetap berbicara hal tersebut. Ia pun mengambil kebijakan tersebut karena ingin menurunkan beban pembayaran orang tua karena sekolah gratis. Maka itu, orangtua tidak boleh ada lagi pengeluaran sekolah.

"Bila perlu ke sekolah jalan kaki, naik sepeda. Pulang sekolah jualan, agar anak Jawa Barat hebat," kata Dedi.

"Tapi kalau sekolahnya ada outclass, pakai jaket pulang sekolah motoran, orangtua rumah gak punya. Digusur nangis nangis," kata Dedi.

Dedi pun bercerita bahwa semasa mahasiswa dirinya selalu mengkritik pemerintah ketika pemerintah tidak memperhatikan pendidikan. Namun, ia merasa heran ketika pemerintah sedang berbuat benar dikritik.

"Bukan mengkritik, menurut saya perlakuan begitu gak adil pak," kata Aura.

"Buat siapa," tanya Dedi.

"Buat adik saya Pak," balas Aura.

"Kamu mau perpisahan ya udah perpisahan sendiri aja gak bawa sekolah, kumpul-kumpul perpisahan tapi jangan melibatkan sekolah karena kalau melibatkan sekolah jadi memungut. Kepala sekolah dan guru dibully karena dianggap mencari untung," kata Dedi.

Perdebatan pun berjalan cukup panjang terkait kebijakan tersebut hingga membahas terkait penggunaan lahan negara di bantaran sungai. Dedi menyoroti gaya tinggi sedangkan kondisi tidak mampu.

"Logikanya dimana," tegas Dedi.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kang Dedi Mulyadi (@dedimulyadi71)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement