REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Para siswa SDN Neglasari di Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat terpaksa harus berbagi ruang kelas. Proses pembelajaran di bagi ke dalam dua shift karena ada ruang kelas yang atapnya jebol.
Berdasarkan pantauan pada Rabu (7/5) siang, bagian plafon tiga ruang kelas itu berlubang karena tertimpa genting yang jatuh karena guyuran hujan deras dan bagian kayu suhunan yang lapuk. Untuk keamanan dan keselamatan, tiga ruang kelas itu tidak digunakan sementara karena akan diperbaiki.
"Jadi sebetulnya bukan ambruk, cuma atapnya saja bolong karena genting jatuh setelah hujan deras. Jadi hujannya memang deras beberapa hari lalu. Jadi siswa diamankan untuk menhantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN Neglasari, Ade Nurbayanti di lokasi.
Ade mengatakan, bolongnya plafon ruang kelas tersebut kemudian memaksa pihaknya mengevakuasi siswa yang menjalani pembelajaran di dalamnya agar terhindar dari bahaya. "Karena waktu kejadian itu hujannya deras juga, mengantisipasi kejadian jebol lagi dan genting jatuh maka siswa kita amankan hari itu ke musala. Tapi pembelajaran di musala ya cuma hari itu," kata Ade.
Lalu pada hari berikutnya, pihaknya memberlakukan skema pembelajaran shif-shifan. Shif pagi, untuk siswa kelas 1 sampai kelas 3. Kemudian shif siang untuk siswa kelas 4 sampai kelas 6. "Jadi pembelajaran berjalan dengan lancar dan aman, karena kita berlakukan shif-shifan. Sekarang ruang kelasnya ditutup sementara demi keamanan siswa," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Asep Dendih mengatakan perbaikan ruang kelas tersebut sudah dianggarkan pada tahun 2024 namun batal terlaksanalan gegara rasionalisasi. "Sebetulnya sudah dibantu di tahun 2024, tapi terkena rasionalisasi. Akhirnya perbaikan ruas kelas itu dianggarkan di tahun 2025 ini. Bangunan 3 lokal ini memang mau diperbaiki konstruksinya, bukan cuma karena kerusakan hari ini saja," kata Asep.