REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU--Pemkab Indramayu menyiapkan 14.110 hektare lahan untuk Kawasan Peruntukan Industri (KPI). Pengembangan kawasan industri di daerah. Itupun, akan tetap memperhatikan bidang pertanian untuk ketahanan pangan.
Keberadaan lahan untuk KPI itu telah tertuang dalam Perda Nomor 9 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu Tahun 2024–2044. Bupati Indramayu, Lucky Hakim mengatakan, dari luas 14.110 hektare KPI tersebut, yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 3.340 hektare. Pihaknya pun siap menyambut para investor yang ingin menanamkan investasinya. “Masih tersedia 10.770 hektare lahan siap investasi,” ujar Lucky, Senin petang (20/5/2025)
Lucky mengatakan, Kabupaten Indramayu memiliki potensi strategis di sektor energi, khususnya dengan keberadaan Kilang Balongan. Selain sebagai penyedia energi, Balongan juga menjadi pusat industri petrokimia dan simpul logistik yang potensial.
Di sisi lain, Kabupaten Indramayu tetap memperhatikan sektor pertaniannya. Dengan lahan pertanian yang luas, Kabupaten Indramayu memiliki Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dengan demikian, pemkab setempat mendorong sinergi antara industrialisasi dan ketahanan pangan serta energi secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, Pemkab Indramayu juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya melalui sejumlah program unggulan. Selain Indramayu Belajar dan Indramayu Sehat, juga ada pelatihan keterampilan dan kompetensi kerja.
Saat ini, berbagai kawasan industri tengah dikembangkan di Kabupaten Indramayu. Di antaranya, Kawasan Industri Losarang, pengembangan kawasan petrokimia Balongan, serta industri manufaktur sepatu di Krangkeng.
Lucky mengakui, belum optimalnya konektivitas dari wilayah Kabupaten Indramayu ke Tol Cipali menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, ia berharap agar rencana pembangunan Tol Indramayu–Kertajati (Indrajati) bisa segera direalisasikan. “Tol ini akan membuka akses dari wilayah pesisir ke Bandara Kertajati dan kawasan industri di Rebana, sehingga menekan biaya logistik dan mempercepat arus barang dan tenaga kerja,” kata Lucky.