REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu melonjak. Warga diajak untuk gencar melaksanakan kegiatan 3M Plus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan, menyebutkan, jumlah kasus DBD di Kabupaten Indramayu sejak 1 Januari 2025 hingga 22 Juni 2025 mencapai 406 kasus. Jumlah itu melonjak dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 284 kasus. “Ya jumlah kasus DBD di Indramayu memang meningkat,” ujar Wawan kepada Republika, Rabu (25/6/2025).
Adapun peningkatan kasus DBD dipengaruhi sejumlah faktor. Di antaranya, kondisi cuaca yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti serta kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengaku prihatin dengan banyaknya kasus DBD saat ini di Kabupaten Indramayu. Selain jumlah kasusnya yang sudah mencapai lebih dari 400 kasus, penyakit itu juga menyebabkan dua korban meninggal dunia. “Saya turut berduka cita, sudah ada korban meninggal dua orang. Semoga tidak bertambah lagi,” kata Lucky.
Menyikapi banyaknya kasus demam berdarah di Kabupaten Indramayu, Lucky mengatakan sudah membuat surat edaran melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan gerakan K3. Yakni, kebersihan, keamanan dan ketertiban. “Tapi yang paling penting, kita, masyarakat, sama-sama menggalakkan gerakan 3M untuk mencegah demam berdarah,” katanya.
Melalui gerakan 3M, Lucky mengajak warganya untuk menguras, menutup dan mengubur/mendaur ulang tempat penampungan air, yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes aegypti. “Ini kelihatannya sepele, remeh-temeh, tapi ini penting sekali untuk mencegah makin maraknya kasus demam berdarah,” kata Lucky.
Lucky pun sudah memerintahkan seluruh jajaran kecamatan untuk melakukan fogging. Bahkan dalam waktu dekat, langkah tersebut akan digalakkan sampai ke tingkat desa