REJABAR.CO.ID, BANDUNG--Program pemutihan yang digulirkan oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), disambut antusias para wajib pajak. Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, Asep Supriatna, jelang program Pemutihan Pajak Kendaraan berakhir pada akhir Juni ini, terdapat lonjakan kunjungan hingga 2.000 setiap harinya.
Jumlah kunjungan tersebut, termasuk untuk semua jenis layanan. Yakni, baik pajak tahunan maupun lima tahunan, serta balik nama dan mutasi keluar juga mutasi masuk. "Saya mengapresiasi antusias para wajib pajak yang tinggi untuk mengikuti program ini," ujar Asep kepada wartawan, Kamis (26/6/2025).
Berdasarkan catatan, masyarakat yang membayar pajak kendaraan ketika periode pemutihan hingga Sabtu (31/5) sebanyak 2.962.941 kendaraan bermotor (kbm). Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 2.433.675 kbm, kendaraan roda empat sebanyak 529.266 kbm.
Asep mengatakan, penyempurnaan dari sisi layanan terus digalakkan di berbagai Samsat. Beberapa di antaranya adalah membuka operasional layanan di Samsat Induk ditambah. Sabtu operasional dibuka hingga pukul 14.00 WIB. Bahkan, Ahad pun layanan ekstra dibuka sebagai langkah mengakomodir wajib pajak.
Selain itu, kata dia, pemanfaatan teknologi mesin antrean dipasang. Begitu juga, saluran untuk pembayaran diperbanyak baik melalui digitalisasi hingga mendatangi lokasi tempat berkumpulnya masyarakat. Dari sisi pegawai, Bapenda menambah personel dengan cara merekrut mahasiswa magang. Hal ini berlaku di Samsat dengan kunjungan terbanyak, seperti di Samsat Kawaluyaan.
“Setelah dilantik, hal pertama yang saya lakukan adalah adaptasi, lalu koordinasi dan pengecekan lapangan. Pembahasan bersama Kepala P3DW (Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah) fokus pada layanan,” kata Asep Supriatna.
“Channeling untuk pembayaran untuk program pemutihan pajak ini kami perbanyak, jam operasional kami buka setiap hari (kecuali libur nasional) sampai nanti penutupan,” imbuhnya.
Asep mengatakan, pihaknya pun berkoordinasi dengan kepolisian dan Jasa Raharja sebagai bagian dari Samsat. Ia menilai, di bawah kepemimpinan KDM, sinergi bukan sekadar koordinasi administratif , tetapi kemitraan strategis dan berorientasi pada pemenuhan hak masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada wajib pajak yang sangat antusias dengan program ini. Lonjakan kunjungan sangat tinggi. Kami terus evaluasi agar layanan bisa prima. Harapannya, ke depan, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bisa meningkat,” kata Asep.