REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bersama Pemkab Indramayu akan melakukan revitalisasi lahan tambak yang kurang produktif menjadi tambak yang modern. Revitalisasi itu sebagai upaya untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis masyarakat pesisir.
Kepastian revitalisasi tambak itu setelah dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Dirjen Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu atas nama Kementerian dan Kelautan (KKP) dan Bupati Indramayu, Lucky Hakim atas nama Pemkab Indramayu, di Gedung KKP Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Lucky menjelaskan, untuk saat ini tambak di wilayah Kabupaten Indramayu yang siap dilakukan revitalisasi seluas 2.875,48 hektare. Lahan itu tersebar di Kecamatan Cantigi, Kandanghaur, Losarang, Pasekan, dan Sindang. Menurut Lucky, revitalisasi tambak Pantura tersebut akan meningkatkan perekonomian warga pesisir. Pasalnya, revitalisasi itu memanfaatkan tambak yang selama ini kurang produktif.
"Revitalisasi itu merupakan langkah nyata kita bersama KKP untuk bersama-sama meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan tambak yang kurang produktif, sehingga ekonomi kerakyatan kita bisa tumbuh terutama bagi masyarakat pesisir," kata Lucky.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, revitalisasi tambak tahap pertama di pantai utara (pantura) Jawa Barat dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang. "Di Jawa Barat akan direvitalisasi 20 ribu hektare seperti tadi yang sudah disampaikan. Revitalisasi 20 ribu hektare ini akan menyerap tenaga kerja lebih dari 100 ribu orang, dan yang dedicated langsung adalah tidak kurang dari 40 ribu orang," ujar Trenggono.
Program revitalisasi tambak itu juga diharapkan akan menimbulkan dampak beruntun positif lainnya. Yakni, penyediaan rumah bagi para pekerjanya. "Itulah tadi kita sudah tanda tangan dengan lima bupati di Jawa Barat. Mudah-mudahan nanti kita bisa bekerja sama dengan baik sehingga ini bisa terealisasi dengan baik dan kita bisa menciptakan industri Jawa Barat, serta kita juga bisa menciptakan lapangan kerja baru di wilayah Jawa Barat," kata Trenggono.
Menurut Trenggono, program revitalisasi akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2025, dan dimulai dari Provinsi Jawa Barat. Pengembangan tahap pertama akan menyasar 20.413,25 hektare tambak yang berada di lahan milik pemerintah di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.